BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Tim pencari yang terdiri dari petugas gabungan masih melanjutkan upaya pencarian terhadap Abah Endang, warga Kampung Pojok Girang, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Abah Endang dilaporkan hilang setelah tersapu material longsor sejak Jumat (23/5/2025).
Memasuki hari keempat pencarian pada Senin (26/5/2025), tim memperluas area penyisiran dengan melibatkan anjing pelacak dari Polres Cimahi.
Namun, hingga sore hari, belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
Baca juga: Saat Singkong Jadi Petunjuk Terakhir Jejak Abah Endang, Korban Banjir Bandang di Lembang
Koordinator Basarnas Bandung, Mamang Fatmono, mengungkapkan bahwa anjing pelacak telah diarahkan ke sejumlah titik yang diduga sebagai lokasi keberadaan Endang, tetapi belum berhasil mengidentifikasi posisinya.
"Memang hari ini ada anjing pelacak dari Polres Cimahi, tadi sudah ke daerah longsoran awal," kata Mamang di lokasi pencarian.
Tim pencari melakukan penyisiran ulang dengan menjelajahi seluruh aliran material longsor dari titik awal hingga ke hilir.
Petugas menyebar ke berbagai arah dengan harapan dapat menemukan petunjuk baru, meskipun hasilnya belum menunjukkan perkembangan signifikan. "Belum, kita sudah sisir, dari atas ke bawah, disebar lagi," ujarnya.
Pada hari ketiga pencarian, Minggu (25/5/2025), petugas menemukan sejumlah barang milik korban sejauh tiga kilometer dari titik awal longsor.
Barang-barang tersebut meliputi dompet, topi, sepatu, celana pendek, dan kunci rumah, yang telah dikonfirmasi oleh keluarga sebagai milik Endang dan diserahkan secara resmi di balai desa.
Kapolsek Lembang, Komisaris Polisi Hadi Mulyana, menyatakan bahwa penemuan barang-barang pribadi korban menjadi petunjuk penting dalam upaya pencarian.
"Di hari ketiga ini, mudah-mudahan dengan ditemukan barang korban dan ini mengidentifikasi lebih dekat dengan keberadaan korban," ucap Hadi.
Petugas terus menyusuri aliran material longsor hingga sejauh tiga kilometer dari tempat terakhir Endang terlihat sebelum longsor menerjang.
Dalam proses penyisiran, mereka mengais timbunan rumput, menggali lumpur, serta memeriksa titik-titik yang diduga menjadi tempat terperangkapnya material longsor.
Fokus pencarian sempat diarahkan ke sebuah green house yang dipenuhi tumpukan tanah dan kayu.