CIREBON, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian hari keempat di lokasi musibah longsor di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Senin (2/6/2025) pagi.
Pencarian kali ini difokuskan pada enam korban yang masih terdaftar sebagai hilang.
Pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan bahwa tim gabungan melakukan apel gelar pasukan untuk memetakan area yang akan menjadi fokus pencarian.
Tim SAR memulai pencarian dengan menggunakan tiga ekor anjing K-9 dari unit Satwa Dir Samapta Polda Jawa Barat.
Baca juga: Tambang Gunung Kuda Sudah 5 Kali Longsor, Mengapa Masih Diberi Izin?
Anjing-anjing tersebut ditugaskan untuk melacak titik potensi korban yang masih tertimbun, dan penggunaan K-9 dinilai efektif dalam mengendus keberadaan korban.
Selain itu, tim gabungan juga akan menggunakan alat bantu dalam pencarian enam orang yang masih dalam daftar pencarian.
Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol INF Mukhammad Yusron, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menunggu kedatangan alat Total Station dari petugas Kementerian ESDM.
Alat ini akan digunakan untuk mengukur titik-titik yang masih rawan bergerak demi keamanan selama proses pencarian berlangsung.
"Pagi ini akan tiba. Masih dalam perjalanan. Sambil menunggu itu, kami akan maksimalkan dengan tim K-9 untuk mencari titik potensi yang ada korban tertimbunnya," kata Yusron saat ditemui Kompas.com di lokasi usai apel.
Hingga saat ini, Kompas.com mencatat enam orang yang terdaftar sebagai hilang.
1. Muniah (45), warga Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
2. Sudiono (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
3. Tono (57), warga Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
4. Dedi Setiadi (47), warga Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: 2 Orang Jadi Tersangka Kasus Longsor Gunung Kuda, Ternyata Sudah 2 Kali Dilarang
5. Nurahman (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
6. Puji Siswanto (50), warga Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
Tim SAR terus berupaya maksimal dalam pencarian ini, berharap dapat menemukan para korban yang masih hilang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang