Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Jadi Bogor, Dedi Mulyadi: Cintailah Bogor Sebagaimana Kita Mencintai Ibu Kita

Kompas.com, 3 Juni 2025, 09:17 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com — Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-543 Kabupaten dan Kota Bogor, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh masyarakat Jawa Barat.

Lewat unggahan di media sosialnya, Selasa (3/6/2025) pagi, Dedi mengajak warga untuk merenungi kembali akar sejarah dan nilai luhur yang melandasi terbentuknya Bogor sebagai sebuah daerah yang kaya budaya, sejarah, dan potensi alam.

Dedi menyampaikan bahwa Bogor bukan hanya sebuah wilayah administratif, tetapi dulunya merupakan pusat sebuah kerajaan besar, yaitu Pakuan Pajajaran.

“Dulu di Bogor bersemayam sebuah negara, sebuah kerajaan yang bernama Pakuan Pajajaran. Dipimpin oleh raja arif dan bijaksana yang sangat mencintai rakyatnya, bahkan rela menjadi rakyat biasa demi menghindari konflik,” jelasnya.

Baca juga: Kronologi Truk Tabrak Pembatas Gardu Tol Ciawi 2 Bogor, Hantam Guardrail hingga Kendaraan Lain

Dalam semangat peringatan hari jadi ini, Dedi menekankan pentingnya mengembalikan spirit Siliwangi—yakni nilai-nilai luhur dari tokoh-tokoh sejarah seperti Sri Baduga, Mamanah Rasa, Jaya Dewata, Ratu Haji, hingga Niskalawastu Kancana—yang menekankan pada kebijaksanaan, keberlanjutan, dan kedekatan dengan rakyat.

“Pembangunan Bogor harus kembali ke habitatnya: gunung kudu awian, lengkop kudu balongan, lebak kudu sawahan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa keindahan dan kelestarian alam Bogor, terutama pegunungan, harus dijaga dari berbagai bentuk eksploitasi sumber daya alam, termasuk penambangan ilegal yang merusak lingkungan.

Lebih lanjut, Dedi juga menggarisbawahi kekayaan hasil bumi Bogor yang harus terus dijaga dan dikembangkan.

“Talus Bogor, duren Bogor, manggu Bogor, rambutan Bogor, beas Bogor—semua adalah bukti produktivitas pertanian yang luar biasa. Bahkan peternakan di Bogor pun sangat kokoh,” ujarnya.

Ia juga menyinggung nilai historis Bogor sebagai kawasan yang layak menjadi hunian dan pusat kontemplasi, dibuktikan dengan keberadaan Istana Bogor dan Istana Batu Tulis, serta keelokan Gunung Salak yang disebutnya sebagai tempat kontemplasi dengan udara yang sangat indah.

Baca juga: Terungkap, Gerombolan Remaja yang Serang Warga Tanah Sereal Bogor Ternyata Geng Motor

Cintai Bogor sebagaimana kita mencintai ibu kita. Cintai dengan hati, miliki dengan rasa. Saya yakin Bogor akan tumbuh menjadi kabupaten dan kota yang menjadi dambaan kita semua,” pungkasnya.

Di akhir pesannya, Gubernur Dedi mengucapkan selamat kepada Bupati dan Wali Kota Bogor beserta para wakilnya. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengembalikan jati diri Bogor sebagai daerah yang harmonis dengan alam, budaya, dan rakyatnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau