Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24.364 Ekor Hewan Kurban di Kabupaten Bandung Layak, 345 Ekor Dinyatakan Sakit

Kompas.com, 5 Juni 2025, 21:15 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada 6 Juni 2025, pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban dilakukan oleh Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan seluruh hewan yang disembelih memenuhi syarat kesehatan, sekaligus mengantisipasi penyebaran penyakit hewan menular seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah, mengatakan Pemerintah Kabupaten Bandung tidak ingin masyarakat dirugikan karena membeli hewan kurban yang tidak layak.

"Kami ingin memastikan bahwa hewan yang dikurbankan oleh masyarakat benar-benar sehat, cukup umur, dan sesuai syariat. Ini juga bentuk perlindungan terhadap konsumen," katanya, ditemui di SP Farm, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Tali Ikatan Lepas, Sapi Kurban di Palembang Tercebur ke Sungai

Berdasarkan catatan Distan, hingga awal Juni 2025, sebanyak 932 ekor sapi di Kabupaten Bandung terkonfirmasi terjangkit PMK.

Dari jumlah tersebut, 44 ekor mati, 63 ekor dipotong bersyarat, dan 791 ekor berhasil disembuhkan.

Selain itu, upaya vaksinasi juga terus digencarkan.

Menurut Ningning, total 11.799 dosis vaksin PMK telah diberikan di Kabupaten Bandung.

"Kami terus menekan angka penularan PMK. Penanggulangan penyakit ini masih menjadi prioritas kami hingga hari ini. Vaksinasi sudah mencakup seluruh 31 kecamatan. Ini bentuk keseriusan kami dalam menjaga kesehatan hewan ternak, terutama menjelang Idul Adha," tuturnya.

Baca juga: Dari Peternak Lokal ke Meja Rakyat, Sapi Kurban Prabowo Tiba di Aceh Utara

Dia menambahkan, sejak 26 Mei hingga 5 Juni 2025, tim pemeriksa dari Dinas Pertanian telah diterjunkan ke lapangan untuk menyisir 547 titik penjualan hewan kurban di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.

Dari hasil pemeriksaan, tercatat sebanyak 27.423 ekor hewan kurban telah diperiksa.

"Dari jumlah itu, 24.364 ekor dinyatakan sehat dan layak kurban, 2.444 ekor sehat, tetapi belum cukup umur, dan 345 ekor tidak layak karena sakit atau tidak memenuhi syarat lain," ujarnya.

"Pemeriksaan kami lakukan secara menyeluruh, dari kondisi fisik hewan, umur, hingga dokumen kesehatan seperti Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)," sambungnya.

Ningning memastikan Distan Kabupaten Bandung juga memastikan layanan pemeriksaan hewan kurban tetap terbuka menjelang dan bahkan setelah Idul Adha guna mengantisipasi laporan dari masyarakat atau temuan baru di lapangan.

Tak hanya itu, dia mengajak semua pihak agar ikut terlibat dalam menjaga keamanan pangan dan kesehatan lingkungan.

Selain itu, dia juga meminta masyarakat agar lebih selektif dalam memilih hewan kurban dan tidak segan meminta keterangan dari penjual.

"Keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah yang utama. Pemeriksaan hewan kurban ini bukan sekadar prosedur, melainkan bentuk komitmen kami dalam menjamin masyarakat beribadah dengan tenang dan aman," ucapnya.

"Kami minta masyarakat membeli hewan hanya dari pedagang yang memiliki SKKH. Jangan ragu menanyakan status kesehatan hewan kepada petugas kami di lapangan," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau