BANDUNG, KOMPAS.com - Tak seperti daerah lain di Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) masih belum mengirimkan pelajar "nakal" ke barak pelatihan karakter yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung, Enjang Wahyudin, mengungkapkan hal tersebut lantaran pihaknya masih melakukan kajian dan analisis terkait mekanisme dari program tersebut.
Menurutnya, kajian serta koordinasi dengan para pemangku kebijakan lainnya penting diutamakan guna tidak menimbulkan persoalan pada kemudian hari.
"Yang jelas, kami mendukung program Pak Gubernur Jawa Barat (Dedi Mulyadi). Namun, mesti, terlebih dahulu ada kajian. Apa yang harus dilakukan dan sebagainya," katanya dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (10/6/2025).
Salah satu kendala, Pemkab belum mengirimkan pelajar "nakal" ke barak militer, lantaran persoalan anggaran.
Saat ini, untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 sudah ketuk palu.
"Ini perlu memerlukan anggaran. Sekarang anggarannya sudah diikat ke tahun anggaran 2025, berarti harus melakukan perubahan anggaran. Namun, kami sudah mengusulkan kepada DPRD," ujarnya.
Baca juga: Tangis Haru Iringi 45 Siswa Berangkat ke Barak Militer: Walau Nakal, Tetap Anak Saya...
Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan bahwa alasan pihaknya belum mengikuti program tersebut adalah karena hal itu perlu menempuh mekanisme tertentu dan tidak semena-mena melaksanakannya.
"Karena memang mekanismenya tidak ujug-ujug dibawa. Ini harus ada mekanisme orangtuanya memberikan izin untuk dilakukan pembinaan selama dua minggu," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang