BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Seekor ular berbisa jenis king kobra ditemukan memasuki permukiman warga di Kampung Kerta Mulya, Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Kejadian ini memicu kepanikan di kalangan warga setempat.
Evakuasi ular berukuran jumbo tersebut dilakukan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskar) Bandung Barat dan berlangsung dramatis.
Baca juga: King Kobra Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah ASN Situbondo, Begini Cara Aman Damkar Mengevakuasinya
Kepala Diskar Bandung Barat, Siti Aminah menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari seorang warga bernama Sidik yang melihat ular besar di sekitar rumahnya.
“Awalnya, masyarakat lapor ke Damkar bahwa ada ular di rumahnya. Anggota langsung merespons dan mendatangi lokasi,” ujar Siti saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).
Setelah menerima laporan, petugas segera menyisir bagian belakang rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian ular tersebut.
Suasana di lokasi kejadian sempat mencekam karena puluhan warga berkumpul untuk menyaksikan proses evakuasi.
Dalam tayangan video yang beredar luas di media sosial, proses evakuasi terlihat menegangkan.
Petugas dari Regu 03 Cipatat tampak berhadapan langsung dengan ular yang sempat menyerang dengan posisi berdiri tegak dan mengembangkan lehernya.
Ular berwarna hitam legam dengan sorot mata tajam tersebut membuat petugas dan warga terpaku sejenak.
Salah satu petugas berupaya mengalihkan perhatian ular menggunakan tongkat penjepit sambil bergerak perlahan untuk menyudutkannya.
Setelah beberapa manuver hati-hati, petugas berhasil menangkap seekor king kobra sepanjang sekitar 3,5 meter dengan bobot 7,5 kilogram dalam keadaan hidup.
Tepuk tangan warga pun pecah saat ular akhirnya berhasil dikendalikan dan dimasukkan ke dalam wadah.
“Karena jenis ularnya king kobra yang besar dan panjang, jadi viral. Tapi petugas kami tetap mengikuti prosedur pengamanan,” ucap Siti.
Setelah ditangkap, ular tersebut tidak dimusnahkan. Petugas menyerahkannya kepada komunitas pencinta reptil di Cipatat, yang akan melakukan karantina dan penanganan lanjutan terhadap ular tersebut.