BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bandung, Yuli, memastikan bahwa di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih belum ada laporan warga yang terkena virus Hanta.
"Belum ada kalau di Kabupaten Bandung," katanya dikonfirmasi via telepon, Senin (23/6/2025).
Disinggung terkait adanya kasus salah seorang warga di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) positif terpapar virus Hanta akibat digigit tikus di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Yuli mengaku belum mengetahui hal itu.
Jika ada warga Kabupaten Bandung yang terpapar virus Hanta, Yuli memastikan akan membuat langkah konkret pencegahan atau penanggulangan.
Baca juga: Buruh Bangunan Terpapar Virus Hanta usai Garap Proyek di Ciwidey Bandung Barat
"Kalau di kami pasti dari dinas kesehatan untuk kasus apa pun, terutama yang ditularkan oleh vektor atau binatang yang bisa menularkan penyakit, dari binatang kami pasti melakukan langkahnya adalah perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.
Meski tak mengetahui adanya kejadian itu, Yuli meminta agar warga Kabupaten Bandung tetap waspada dan memastikan lingkungan sekitar tidak menjadi sarang tikus.
"Dari mulai dirinya sendiri harus sehat dan terutama lingkungan sehat. Jangan sampai lingkungannya menjadi tempat berkembang biaknya penyakit, di antaranya tikus," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang buruh bangunan berusia 52 tahun asal Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dinyatakan positif terinfeksi virus Hanta setelah mengalami gejala klinis yang memburuk selama dua pekan.
Baca juga: Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Pria yang berinisial O ini, warga Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, mulai merasakan gejala saat bekerja di proyek konstruksi di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat, Ridwan Abdullah Putra, mengonfirmasi hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan O terpapar Virus Hanta.
"Kami sudah melakukan surveilans dan mitigasi. Betul bahwa 1 warga Ngamprah KBB positif virus Hanta hasil uji lab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan RI di Salatiga," ungkap Ridwan saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang