KARAWANG, KOMPAS.com - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk tahun ajaran 2025/2026 menjadi tantangan berat bagi sekolah swasta di Karawang, Jawa Barat.
Salah satu yang merasakan dampaknya adalah SMP Islam At-Thohariyah, yang mengalami kesulitan dalam menarik minat siswa baru.
Kepala SMP Islam At-Thohariyah, Badrul Munir Al Hilmani mengungkapkan, hingga akhir Juni, sekolahnya hanya mencatat 24 siswa yang mendaftar.
Baca juga: Belum Ada Murid Baru yang Daftar di SDN Karaton 5 Pandeglang, Ini Penyebabnya
"Kami pun terus melakukan sosialisasi, promosi, dan mengajak agar banyak orangtua yang bisa bergabung. Dan alhamdulillah hingga hari ini ada 60 murid yang mau bergabung," kata Badrul saat ditemui di kantornya di Jalan KH Abdul Halim Nomor 135, Gempol Girang, Desa Sukamakmur, Telukjambe Timur, Kamis (10/7/2025).
Dalam upaya mengatasi kesulitan ini, Badrul menjelaskan, pihak sekolah terpaksa menerapkan kebijakan pengurangan gaji pegawai yang berjumlah 15 orang.
Misalnya, gaji guru dipangkas menjadi Rp 35.000 per jam, dari sebelumnya Rp 40.000 per jam.
"Sebenarnya enggak tega, tetapi kondisi itu yang harus dilakukan," tambahnya.
Baca juga: Ada SMA Swasta di Bandung Baru Terima 12 Pendaftar, Imbas Kebijakan Dedi Mulyadi?
Badrul juga menyampaikan bahwa selama ini, sekolahnya selalu mentaati regulasi yang mengatur penerimaan murid baru, di mana sekolah swasta hanya diperbolehkan menerima 32 siswa dalam satu rombongan belajar (rombel).
Namun, saat ini, SMP negeri dapat menerima hingga 45 siswa dalam satu rombel.
"Kami berharap pemerintah bisa memberikan kesejahteraan pada sekolah swasta," ujar Badrul.
Kondisi ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh sekolah swasta di Karawang, seiring dengan persaingan yang semakin ketat dengan sekolah negeri yang memiliki kapasitas lebih besar dalam penerimaan siswa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang