Editor
KOMPAS.com - Kepolisian Resor Garut menyatakan gerbang barat Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, tetap dibuka untuk umum dan tidak dilakukan pemasangan garis polisi seusai insiden kericuhan pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menewaskan tiga orang.
"Ya, tidak dipasang police line, Jumat (18/7) malam sudah olah TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kepala Seksi Humas Polres Garut Ipda Susilo Adhi di Garut, Minggu (20/7/2025), seperti dikutip dari Antara.
Ia menuturkan Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Resor Garut sudah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait insiden pesta rakyat di Pendopo Garut yang menyebabkan banyak warga pingsan dan tiga orang meninggal dunia, satu di antaranya anggota Polri.
Proses penyelidikan itu, kata dia, tidak mengharuskan kawasan Pendopo Garut ditutup atau dipasang garis polisi, masyarakat masih bisa beraktivitas dan melintasi gerbang tersebut.
Baca juga: Polda Jabar: 3 Orang Tewas di Acara Pernikahan Anak Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut
"Masyarakat tetap bisa melewati dan beraktivitas di Pendopo," katanya.
Ia menyampaikan meski tidak dipasang garis polisi, pihak kepolisian tetap melakukan pemantauan kawasan Pendopo, terutama gerbang yang menjadi titik terjadinya kericuhan.
"Tetap dipantau dan juga sudah diberi tanda titik-titik mana saja dalam olah TKP itu," katanya.
Salah seorang warga Kecamatan Tarogong Kaler, Hakim (28) mengatakan, sengaja datang ke kawasan Pendopo Garut untuk sekadar melihat kondisi usai adanya kejadian kericuhan di Pesta Rakyat Garut.
Ia mengatakan suasana Pendopo seperti biasa bisa dilewati masyarakat yang mau ke Masjid Agung Garut maupun ke Alun-Alun Garut yang lokasinya masih sekitaran kawasan Pendopo.
Baca juga: 3 Orang Tewas di Pernikahan Sang Anak, Dedi Mulyadi: Saya Mohon Maaf, Berdukacita...
"Suasananya sudah biasa lagi, cuma sekarang ada beberapa jalan yang diberi tanda mungkin bekas pengecekan lokasi kericuhan," kata Hakim.
Sebelumnya, Jumat (18/7/2025) sekitar pukul 13.00 WIB terjadi kericuhan adanya antusias warga yang serentak ingin masuk ke kawasan Pendopo untuk mendapatkan makanan yang disajikan dalam rangkaian acara pesta pernikahan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Namun, acara tersebut terjadi kericuhan, banyak anak-anak, dan ibu-ibu yang terinjak dan terjatuh saat berada di gerbang Pendopo.
Petugas keamanan berupaya membantu mengevakuasi warga yang terjebak dalam kerumunan orang.
Baca juga: Tragedi Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Kemensos Pertimbangkan Santunan
Akibat kejadian itu, banyak warga yang pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit, bahkan menimbulkan korban jiwa sebanyak tiga orang, yakni seorang anak, wanita dewasa, dan anggota Polres Garut Bripka Cecep Saipul.
Karena adanya kejadian tersebut, rangkaian acara pesta pernikahan pejabat tersebut tidak dilanjutkan dan polisi melakukan pengamanan lokasi dan olah tempat kejadian perkara.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang