Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Monetisasi, 5 Motovlogger Bikin Video Hoaks yang Cemari Nama Baik Bogor

Kompas.com, 23 Juli 2025, 20:13 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan bahwa video hoaks yang menampilkan aksi penggerebekan pasangan mesum di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibuat dengan tujuan pribadi dan monetisasi media sosial meski mencemari nama baik daerahnya.

Lima orang yang terlibat dalam video tersebut hadir dalam klarifikasi yang digelar di ruang VVIP Stadion Pakansari pada Rabu (23/7/2025).

Klarifikasi ini difasilitasi oleh Polsek Cibinong, bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), UPT Stadion Pakansari, Diskominfo, dan Polres Bogor.

Baca juga: Motovlogger Pembuat Video Hoaks Penggerebekan Pasangan Mesum di Bogor Tak Diproses Hukum

Kelima pelaku terdiri dari seorang tenaga honorer Satpol PP Kabupaten Bogor, dua orang talent dalam video, seorang kameramen, serta pemilik akun motovlog @bemskuy yang mengunggah konten tersebut ke media sosial.

"Para pelaku mengakui bahwa (alasan) pembuatan video dilakukan semata-mata untuk kepentingan pribadi dan monetisasi konten," ungkap Kapolsek Cibinong, AKP Jony Handoko, melalui keterangan tertulisnya.

Jony menjelaskan bahwa klarifikasi dilakukan secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Para pelaku juga telah menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada Pemerintah Kabupaten Bogor dan Dispora atas kegaduhan yang ditimbulkan.

Jony menambahkan bahwa kasus ini diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan, tanpa adanya laporan polisi atau proses hukum lebih lanjut.

"Penyelesaian ini mencerminkan peran aktif Bhabinkamtibmas sebagai problem solver dalam menangani isu sosial yang berpotensi mengganggu stabilitas kamtibmas," ujarnya.

Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, mengingatkan agar generasi muda tidak menjadikan media sosial sebagai tempat untuk mengekspresikan konten yang melanggar norma dan etika publik demi meraih popularitas atau keuntungan materi.

“Kami imbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para generasi muda, agar lebih berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial. Jangan sampai demi popularitas atau monetisasi, justru melanggar hukum dan merusak citra fasilitas umum yang menjadi kebanggaan daerah,” tegas Wikha.

Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses klarifikasi, karena berhasil menjaga ketertiban tanpa mengabaikan nilai-nilai hukum dan moral.

Baca juga: Permintaan Maaf Motovlogger atas Konten Hoaks Gerebek Asusila di Pakansari Bogor

Sebelumnya, video yang memperlihatkan seolah-olah penggerebekan pasangan mesum oleh sekelompok pemuda di kawasan lingkar luar Stadion Pakansari sempat viral dan menimbulkan kesan bahwa lokasi tersebut rawan tindakan asusila.

Setelah ditelusuri, video tersebut ternyata merupakan konten yang disetting untuk kebutuhan motovlog @bemskuy.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau