Editor
KOMPAS.com - Sekolah legendaris Tamansiswa Bandung, Jawa Barat, kini hanya memiliki 23 siswa aktif, meski pernah melahirkan tokoh-tokoh besar di Indonesia, dari gubernur, wakil menteri, hingga atlet tingkat dunia.
Yayasan Persatuan Perguruan Tamansiswa Cabang Bandung memiliki sejarah panjang sejak berdiri pada 1922 oleh Ki Hajar Dewantara.
Dulu, sekolah ini menjadi pilihan utama banyak orangtua di Bandung dan dikenal sebagai pencetak generasi unggulan.
Baca juga: Kepsek SMA Pencetak Atlet Voli: Kebijakan Dedi Mulyadi Bikin Kami Terancam Bangkrut!
Nama-nama besar seperti dua mantan Gubernur Jawa Barat Sanusi Hardjadinata dan Aang Kunafi, mantan pebulu tangkis dunia Taufik Hidayat yang kini menjabat Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, serta mantan pemain Persib dan Timnas Sepakbola Indonesia, Atep dan Eka Ramdani, adalah jebolan Tamansiswa Bandung.
“Terakhir itu ada Fikri yang bermain di All England. Dulu malah pelopor sekolah atlet itu Tamansiswa zaman kejayaannya itu ya, memang sekitar tahun 80 sampai 2010 lah ya,” ujar Ketua Bidang Organisasi dan Panitera Yayasan Tamansiswa, Anwar Hadjah, Jumat (25/7/2025).
Anwar menyebut kejayaan sekolah ini berada di puncaknya pada 1980-an hingga awal 2000-an.
Baca juga: Kronologi 75 Siswa SMA di Sumba Barat Daya NTT Diduga Keracunan MBG
Namun, sejak 2012 minat masyarakat terus menurun, terlebih setelah kebijakan sistem zonasi diberlakukan.
“Tiap tahun memang mengalami penurunan terutama sejak berlakunya zonasi,” ujarnya.
Kini, SMA Tamansiswa hanya memiliki 23 siswa aktif, termasuk satu siswa baru yang masuk pada tahun ajaran 2025/2026.
“SMP sekitar itu juga. Tahun kemarin itu sekitar 12 orang,” kata Anwar.
Meskipun jumlah siswa menyusut drastis, semangat para guru tetap menyala.
"Kita kan harus bertanggung jawab. Jadi tetap dilakukan (proses pengajaran), gurunya juga semangat. Siswa walaupun satu tapi dia semangat untuk terus belajar," ucapnya.
Anwar berharap pemerintah memberikan perhatian lebih kepada sekolah swasta, mengingat peran besar mereka sejak zaman perjuangan.
"Sekolah swasta itu adalah mitra, bukan kompetitor. Jadi, harus ada kebijakan yang berpihak kepada sekolah-sekolah swasta. Nah, sekolah swasta itu sudah berjuang sejak zaman penjajahan," katanya.
Dua bangunan sekolah Tamansiswa Bandung bahkan merupakan sumbangan dari para alumninya yang kini menjadi tokoh nasional, seperti Aang Kunafi dan Ahmad Heryawan.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jadi Tempat Wamenpora hingga Gubernur Jabar Timba Ilmu, SMA Taman Siswa Bandung Kini Menyedihkan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang