SUKABUMI, KOMPAS.com - Sekitar 500 hektar lahan pertanian di Desa Bunuasih dan Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terendam banjir.
Peristiwa ini terjadi pada Senin (11/8/2025) sekitar pukul 17.00 WIB akibat hujan deras yang berlangsung terus menerus dan penyempitan saluran Sungai Ciparanje.
Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem ditambah dengan pendangkalan dan penyempitan saluran sungai menyebabkan aliran sungai meluap.
Baca juga: Tuntut Pemkab Bandung Barat Jawab Solusi Banjir, Warga Lebaksari Protes: Kumaha Ieu...
"Akibat hujan deras yang terjadi terus menerus ditambah lagi dengan pendangkalan dan penyempitan di saluran Sungai Ciparanje, sehingga mengakibatkan saluran air sungai Ciparanje meluap dan merendam area sawah kurang lebih 500 hektar di Desa Bunuasih dan Tegalbuleud," ungkap Daeng dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (12/8/2025).
Daeng menambahkan, area pesawahan tersebut baru saja memasuki masa panen bulan lalu, sehingga sebagian besar lahan belum ditanami bibit padi kembali.
"Sebagian besar baru musim panen bulan kemarin, jadi sebagian yang ditanam," lanjutnya.
Baca juga: SDN Bojong Tugu Hancur akibat Banjir Sukabumi, Siswa Diminta Belajar di Rumah
Selain merendam area pesawahan, banjir juga berdampak pada infrastruktur, di mana beberapa jalan di desa tersebut terendam dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Dampak lebih jauh dari kejadian ini adalah ancaman bagi sekitar 200 rumah warga yang berada di pemukiman sekitar.
"Selain area persawahan, banjir juga merendam beberapa ruas jalan desa di sekitar bantaran Sungai Ciparanje. Ketinggian air kurang lebih sepinggang orang dewasa, adapun banjir tersebut mengancam kurang lebih 200 rumah di pemukiman warga," jelas Daeng.
Saat ini, kondisi banjir mulai berangsur-angsur surut di area yang sempat terendam, namun warga masih dalam keadaan waspada terhadap kemungkinan hujan lanjutan yang dapat memperburuk situasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang