BOGOR, KOMPAS.com – Polisi membeberkan kronologi keributan antarwarga yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Minggu (17/8/2025).
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto mengatakan peristiwa ini bermula dari adanya keributan antar suporter turnamen sepak bola tingkat RW se-Desa Kalong Sawah antara RW 04 Kampung Kalong Dagul dan RW 01 Kampung Peuteuy pada 26 Juli 2025.
“Dengan hasil semua pihak sepakat pertandingan turnamen sepak bola Pordes Desa Kalong Sawah dihentikan,” kata Wikha dalam keterangannya melalui pesan Whatsapp, Senin (18/8/2025).
Namun, pada 9 Agustus 2025 turnamen kembali digelar tanpa sepengetahuan Polsek Jasinga dengan ketua penyelenggara yang berbeda dan diikuti 10 tim tanpa melibatkan Kampung Peuteuy.
Baca juga: Keributan Warga di Jasinga Bogor: Satu Orang Tewas, Polisi Minta Warga Tahan Diri
Pada Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, pertandingan final mempertemukan RW 08 Kampung Parung Sapi Kaum dengan RW 04 Kampung Kalong Dagul di Lapangan Labora Kampung Kalong Dagul.
“Dengan skor akhir 1-0 yang dimenangkan oleh Kampung Kalong Dagul,” tambahnya.
Sekitar pukul 17.45 WIB, suporter dan pemain Parung Sapi Kaum meninggalkan lapangan. Saat melintasi Kampung Peuteuy, mereka melakukan pawai dan menggerung-gerungkan motor sehingga memicu emosi warga Kampung Peuteuy dan terjadi keributan. Bentrokan tersebut mengakibatkan sejumlah warga terluka akibat lemparan batu.
Selanjutnya, sekitar pukul 19.00 WIB di Jalan Raya Jasinga, kembali terjadi aksi saling serang antara warga Kampung Parung Sapi Kaum dan warga Kampung Peuteuy.
Baca juga: Tawuran Warnai Pawai Agustusan di Tasikmalaya, Warung Rusak akibat Lemparan Batu
Dalam bentrokan itu, seorang warga Kampung Parung Sapi Kaum bernama Wawang Sehabudin (43) mengalami luka pada bagian perut yang diduga akibat sabetan senjata tajam.
“Korban dilarikan ke Puskesmas Jasinga kemudian dirujuk ke RSUD Leuwiliang. Saat di perjalanan menuju RSUD Leuwiliang korban meninggal dunia,” ujarnya.
Selain korban meninggal, beberapa warga Kampung Peuteuy juga mengalami luka-luka, yaitu Aril luka di kepala akibat lemparan batu, Idil luka akibat senjata tajam di bagian kaki, Billy luka di pelipis mata, dan Botak luka di bagian mulut.
“Semalam saya sudah langsung ke sana, ke rumah duka (Wawang),” ucap Wikha.
Ia menambahkan, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penanganan serta mengumpulkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda kedua kampung.
“Para tokoh berjanji akan membantu pihak kepolisian dalam menyelesaikan permasalahan warga, dan saya beserta jajaran Polres Bogor segera melakukan penyelidikan guna mencari dan menangkap pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang