Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Final Sepak Bola Berujung Maut, Begini Detik-detik Bentrokan di Jasinga Bogor

Kompas.com, 18 Agustus 2025, 13:48 WIB
Putra Ramadhani Astyawan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BOGOR, KOMPAS.com – Polisi membeberkan kronologi keributan antarwarga yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Minggu (17/8/2025).

Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto mengatakan peristiwa ini bermula dari adanya keributan antar suporter turnamen sepak bola tingkat RW se-Desa Kalong Sawah antara RW 04 Kampung Kalong Dagul dan RW 01 Kampung Peuteuy pada 26 Juli 2025.

“Dengan hasil semua pihak sepakat pertandingan turnamen sepak bola Pordes Desa Kalong Sawah dihentikan,” kata Wikha dalam keterangannya melalui pesan Whatsapp, Senin (18/8/2025).

Namun, pada 9 Agustus 2025 turnamen kembali digelar tanpa sepengetahuan Polsek Jasinga dengan ketua penyelenggara yang berbeda dan diikuti 10 tim tanpa melibatkan Kampung Peuteuy.

Baca juga: Keributan Warga di Jasinga Bogor: Satu Orang Tewas, Polisi Minta Warga Tahan Diri

Pada Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, pertandingan final mempertemukan RW 08 Kampung Parung Sapi Kaum dengan RW 04 Kampung Kalong Dagul di Lapangan Labora Kampung Kalong Dagul.

“Dengan skor akhir 1-0 yang dimenangkan oleh Kampung Kalong Dagul,” tambahnya.

Sekitar pukul 17.45 WIB, suporter dan pemain Parung Sapi Kaum meninggalkan lapangan. Saat melintasi Kampung Peuteuy, mereka melakukan pawai dan menggerung-gerungkan motor sehingga memicu emosi warga Kampung Peuteuy dan terjadi keributan. Bentrokan tersebut mengakibatkan sejumlah warga terluka akibat lemparan batu.

Selanjutnya, sekitar pukul 19.00 WIB di Jalan Raya Jasinga, kembali terjadi aksi saling serang antara warga Kampung Parung Sapi Kaum dan warga Kampung Peuteuy.

Baca juga: Tawuran Warnai Pawai Agustusan di Tasikmalaya, Warung Rusak akibat Lemparan Batu

Dalam bentrokan itu, seorang warga Kampung Parung Sapi Kaum bernama Wawang Sehabudin (43) mengalami luka pada bagian perut yang diduga akibat sabetan senjata tajam.

“Korban dilarikan ke Puskesmas Jasinga kemudian dirujuk ke RSUD Leuwiliang. Saat di perjalanan menuju RSUD Leuwiliang korban meninggal dunia,” ujarnya.

Selain korban meninggal, beberapa warga Kampung Peuteuy juga mengalami luka-luka, yaitu Aril luka di kepala akibat lemparan batu, Idil luka akibat senjata tajam di bagian kaki, Billy luka di pelipis mata, dan Botak luka di bagian mulut.

“Semalam saya sudah langsung ke sana, ke rumah duka (Wawang),” ucap Wikha.

Ia menambahkan, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penanganan serta mengumpulkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda kedua kampung.

“Para tokoh berjanji akan membantu pihak kepolisian dalam menyelesaikan permasalahan warga, dan saya beserta jajaran Polres Bogor segera melakukan penyelidikan guna mencari dan menangkap pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” tuturnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau