BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana merombak penempatan kepala sekolah SMA dan SMK negeri dengan sistem berbasis domisili.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai bahwa selama ini penugasan kepala sekolah kurang efektif karena banyak yang ditempatkan jauh dari daerah asalnya.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat para kepala sekolah tidak optimal menjalankan tugasnya karena terbebani.
Diharapkan dengan kebijakan ini dapat meningkatkan kinerja mereka.
"Penempatan kepala sekolah yang jaraknya jauh dari rumahnya harus segera dievaluasi. Mereka dikembalikan ke daerahnya masing-masing," ungkapnya saat bertemu para kepala sekolah di Gedung Sabuga ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (20/8/2025).
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menyatakan bahwa perombakan tersebut bukan hanya untuk kepala sekolah saja, melainkan juga untuk guru yang akan dipindahkan ke sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Namun, saat ini kebijakan tersebut diprioritaskan untuk kepala sekolah terlebih dahulu.
Tentunya, ini tidak mengenyampingkan kualitas pendidikan.
"Dalam 1-2 hari ini kami akan finalisasi, untuk memastikan sesuai harapan Pak Gubernur, didekatkan, karena memang tidak sesederhana yang dibayangkan," kata Herman.
"Harapan Pak Gubernur tentu menjadi pedoman kami, bagaimana kepala sekolah ini didekatkan dengan kampungnya masing-masing, dengan rumahnya masing-masing, agar optimal," tuturnya.
Baca juga: Kena Semprot Dedi Mulyadi Saat Kirab Budaya HUT Jabar, Sekda Herman: Kami Minta Maaf...
Herman menambahkan bahwa perpindahan ini tetap berpedoman pada aturan yang berlaku agar kebijakan ini tidak memengaruhi kinerja layanan pendidikan di sekolah.
"Dalam praktiknya nanti kita lihat data yang ada di Dinas Pendidikan. Kan pasti ini tidak akan ideal banget. Makanya tadi didekatkan. Tapi, tidak harus selalu ideal gitu karena jangan sampai mengorbankan pelayanan pendidikan," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang