BOGOR, KOMPAS.com – Sejumlah warga Desa Hambalang, Bogor, mengungkapkan kebingungannya terkait keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Ketua Kopdes Hambalang, Cecep Mukhtaruddin mengaku, pihaknya belum maksimal dalam sosialisasi kepada masyarakat.
“Memang sosialisasi belum jalan. Kami masih terbentur sistem. Baru sekarang kami mulai turun ke lapangan untuk mengedukasi warga,” ujar Cecep di Bogor, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Tak Ada Modal, Kopdes Merah Putih Hambalang Bogor Sepi, Klinik dan Apotek Tutup
Saat ini, Kopdes Hambalang tercatat memiliki 101 anggota dengan lima orang pengurus.
Untuk menjadi anggota, warga diwajibkan membayar simpanan pokok sebesar Rp 50.000 dan simpanan wajib sebesar Rp 25.000 per bulan.
Cecep menilai, jumlah anggota tersebut masih jauh dari cukup untuk menopang operasional koperasi.
Minimnya sosialisasi menyebabkan sebagian besar warga belum memahami manfaat dari Kopdes.
Baca juga: Pengakuan Warga soal Kopdes Merah Putih Hambalang Bogor Usai Sebulan Diresmikan: Bingung...
Beberapa di antaranya mengira bahwa belanja sembako harus menggunakan kartu khusus. Padahal kartu tersebut hanya berlaku untuk pupuk subsidi.
Keterbatasan jumlah anggota berdampak pada minimnya dana simpanan, sehingga koperasi belum mampu menyediakan barang dagangan secara penuh.
Akibatnya, kios-kios tetap sepi pengunjung dan banyak unit layanan yang tidak aktif.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang