Editor
BANDUNG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan pentingnya Atlas Siaga Sesar Lembang (ASSL) yang dikelola Pemerintah Provinsi Jabar.
Menurutnya, dokumen tersebut berfungsi layaknya alarm dini yang memberi sinyal akan potensi gempa bumi akibat pergerakan Sesar Lembang.
“Ya fungsinya untuk mencegah terjadi sebuah peristiwa, pencegahan dini. Nah, peringatannya terus nih, Pemerintah memperingatkan,” ujar Dedi, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Bupati Jeje Ingatkan Warga Bandung Barat Waspada Meningkatnya Aktivitas Sesar Lembang
Dedi mengungkapkan bahwa masih banyak warga yang cenderung sulit menerima peringatan jika bencana belum benar-benar terjadi.
“Kan gitu, kita sudah ngingetin dari sekarang nih, hati-hati sesar Lembang. Saya sudah pidato dulu tuh, hati-hati loh ini (Sesar Lembang) dari sekarang,” katanya.
Karena itu, ia menekankan agar para kepala daerah, mulai dari Bupati, Wali Kota, Camat, hingga Kepala Desa, dapat segera menggerakkan warganya supaya lebih siap menghadapi potensi bencana.
“Bukan di luar dugaan, ini sudah diprediksi. Kita tinggal siap-siap yang tinggal di Bandung,” ucapnya.
Baca juga: BMKG: Gempa 1,7 Magnitudo di Bandung Barat Dipicu Aktivitas Sesar Lembang
Lebih lanjut, Dedi meminta pemerintah daerah menyusun langkah mitigasi bencana sesuai dengan data wilayah masing-masing.
Ia menegaskan bahwa arah evakuasi, penyimpanan logistik, hingga koordinasi teknis harus dipetakan sejak dini.
“Kalau sudah daerah datanya jelas, maka harus segera dibuat. Kalau nanti dari sini terjadi nih, larinya ke sini, disimpannya di sini,” katanya.
“Nanti logistiknya masuk di mana? Kan seperti itu. Nanti yang mengorkestasinya Kepala BPPD Jawa Barat,” tambahnya.
Baca juga: Bandung Barat di Jalur Utama Sesar Lembang, Malah Tak Punya Alat Deteksi Gempa
Tak hanya itu, Dedi mengungkapkan bahwa dirinya sudah menjalin koordinasi dengan BPBD Provinsi Jabar.
Ia bahkan telah memberi instruksi agar dalam waktu dekat dilakukan simulasi penanganan bencana akibat Sesar Lembang.
“Saya sudah memerintahkan kepada Kepala BPPD Provinsi Jawa Barat untuk membuat simulasi kalau terjadi bencana sesar Lembang,” ucapnya.
Terkait relokasi, Dedi mengingatkan bahwa langkah tersebut membutuhkan kesediaan masyarakat.