CIREBON, KOMPAS.com - Satreskrim Polresta Cirebon mendalami kasus dugaan penculikan anak yang viral di media sosial.
Polisi memeriksa kamera pemantau yang sempat merekam aktivitas terduga pelaku membawa korban anak menggunakan sepeda.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menyampaikan kronologi peristiwa ini bermula ketika korban sedang bermain di depan rumahnya, sedangkan kedua orangtuanya berada di dalam rumah.
Saat itu, ibunya mencari keberadaan korban yang awalnya sedang bermain di depan rumah, tetapi tidak menemukannya.
Ibu korban kemudian bertanya kepada suaminya untuk mencarinya.
Baca juga: Viral Warga Kepung Rumah Terduga Penculikan Anak di Cirebon, Ini Kata Polisi
"Mengetahui anaknya tidak ada, kedua saksi mencari di sekitar perumahan dan tetap tidak berhasil menemukan korban. Kemudian didapat petunjuk rekaman CCTV bahwa korban dibawa pelaku menggunakan sepeda," kata Sumarni dari rilis resmi yang diterima Kompas.com pada Selasa (26/8/2025) siang.
Setelah pencarian, ada warga yang mengenali pelaku.
Kedua orangtua korban bersama beberapa tetangga mendatangi rumah terduga pelaku.
Keduanya langsung menemukan korban dan membawanya pulang ke rumah.
Setelah tiba di rumahnya, Sumarni menyebut korban mengeluh sakit di sekitar bawah perutnya sehingga disarankan untuk mengecek kondisinya ke rumah sakit.
Namun, korban tertidur sebelum ke rumah sakit karena sudah malam.
Baca juga: Rumah Terduga Penculikan Anak di Cirebon Dirusak Warga, Pemdes Serahkan ke Polisi
Sumarni menerangkan, kasus dugaan penculikan ini seketika menyebar di media sosial.
Warga sekitar Desa Kedondong ramai-ramai mendatangi rumah terduga pelaku dan berniat menghakimi pelaku.
Petugas berusaha melakukan pengamanan dan membawa terduga pelaku untuk menghindari amukan warga.
Proses pengamanan evakuasi terduga pelaku berlangsung dramatis.
Beberapa petugas kepolisian dari Polresta Cirebon dan Polsek Susukan menjadi korban pelemparan oleh warga.
Hingga saat ini, petugas masih meminta keterangan terduga pelaku serta memeriksa sejumlah saksi-saksi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang