Editor
BANDUNG, KOMPAS.com – Bandung Art Month (BAM) kembali digelar untuk kedelapan kalinya dengan mengusung tema "Angkat".
Festival seni rupa yang diprakarsai Bandung Connex ini menghadirkan 22 kegiatan seni, mulai dari pameran, workshop, hingga pertunjukan, yang berlangsung dari 24 Agustus hingga 24 September 2025 di berbagai titik Bandung Raya.
Kurator BAM, Anton Susanto menjelaskan, tema kali ini memiliki dua dimensi makna. Dalam tradisi Sunda, kata "angkat" bermakna pergi atau meninggalkan satu tempat menuju tempat lain dengan kesadaran dan tujuan tertentu.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia, "angkat" berarti mengubah sesuatu menjadi lebih tinggi, baik itu gagasan, pemikiran, maupun harapan.
"Tema 'Angkat' dalam tradisi Sunda dan bahasa Indonesia berbeda, tapi bisa saling menguatkan. Makna itu memperkaya cara pandang, menciptakan semangat baru, serta orientasi berpikir yang lebih segar," ujar Anton di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kamis (28/8/2025).
Baca juga: Meriah, Kebumen Fest 2025 Padukan Seni Tradisi dan Teknologi Modern
Dalam rilisnya, Anton menambahkan, BAM sejak awal digagas sebagai program seni rupa yang berkarakter partisipatif, kolaboratif, dan kolektif. Setiap ruang seni maupun seniman diajak berpartisipasi dengan tema yang sudah ditetapkan.
"Selama delapan tahun, BAM jadi jangkar untuk produktif. Muncul pelaku seni baru, ruang baru, bahkan kafe dan taman kini bisa menjadi ruang seni di Bandung," kata Anton.
Ia berharap, BAM ke-10 mendatang bisa lebih matang dengan waktu persiapan dua tahun ke depan, termasuk menghadirkan pameran, diskusi, dan interaksi seni yang lebih besar dan inklusif.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bantah Beri Hormat ke Nyi Roro Kidul Saat Kirab: Tak Ngerti Seni, Itu Sunan Ambu
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, menyebut Bandung sebagai kota yang melahirkan banyak maestro seni rupa, mulai dari Jeihan, AD Pirous, hingga Popo Iskandar.
"Alam serta lingkungan yang mendukung menjadi salah satu faktor menggeliatnya seni dan budaya di Bandung.
Karena itu, Kementerian Kebudayaan mendukung penuh BAM ke-8 agar menjadi wadah tumbuhnya seni rupa di kota ini," ucap Giring.
Di Grey Art Gallery Braga, pameran yang diusung mengundang penasaran. Di bagian awal, pengunjung disuruhkan dengan karya penuh warna.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang