Editor
KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi terkait sosok wanita yang berpakaian seperti ratu saat kirab bendera Merah Putih pada 17 Agustus 2025 lalu di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat.
Adapun saat itu Dedi Mulyadi memberikan hormat kemudian menyerahkan bendera Merah Putih yang berada di dalam kotak kepada wanita tersebut.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kecewa Kirab HUT Jabar Terganggu Arak-arakan Setda: Mohon Ngerti Seni, Stop!
Dedi mengatakan, sosok wanita itu bukan Nyi Roro Kidul, melainkan Sunan Ambu.
Dedi menjelaskan, Sunan Ambu merupakan simbol tanah dari masyarakat adat Sunda.
"Ada media yang nulis Nyi Ratu Kidul menerima bendera, apa kaitannya. Ini tidak ngerti seni, harusnya ditanya dulu. Itu bukan penari yang melambangkan Nyi Ratu Kidul, itu penari yang melambangkan Sunan Ambu. Sunan Ambu itu simbol dari tanah bagi masyarakat adat Sunda," ujar Dedi lewat video yang diunggah di akun Instagramnya, Rabu (20/8/2025).
Baca juga: Duduk Perkara Bocah di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing hingga Sanksi Dedi Mulyadi
Dedi mengatakan, tanah menjadi tema pada kirab tahun ini karena banyaknya masalah yang terjadi dari sisi tata kelola.
Dedi menyebut ada gunung dan sungai yang tiba-tiba bersertifikat. Kemudian ada perubahan peruntukan tanah, di mana gunung dan sawah berubah menjadi permukiman serta sungai jadi area perdagangan.
"Seluruh problem harus diselesaikan karena makna kemerdekaan memerdekakan. Hari ini kita harus memerdekakan tanah kita agar taah kita bisa dikelola, dikuasai sesuai dengan konstitusinya," ujar Dedi.
"Dikembalikan ke negara sebagai pengelola konstitusi, kemudian nanti diretribusi atas asas keadilan, tapi aspek tata guna diperhatikan," kata Dedi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang