Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo, Jebol Atap Dini Hari

Kompas.com, 28 Agustus 2025, 18:52 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Detik-detik lepasnya seekor macan tutul jawa (Panthera pardus melas) dari kandang karantina di Lembang Park and Zoo, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terungkap.

Petugas gabungan dari TNI-Polri, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar, dan Lembang Park and Zoo memastikan lepasnya macan tutul itu terjadi pada Kamis (28/8/2025) dini hari.

Humas Lembang Park & Zoo, Miftah Setiawan, menjelaskan bahwa macan tutul tersebut awalnya dititipkan oleh BBKSDA Jabar dari hasil evakuasinya di Kabupaten Kuningan pada Senin (25/8/2025).

Baca juga: Macan Tutul Kabur dari Penangkaran Lembang Park Zoo, Anjing Pelacak Dikerahkan

"Macan tutul ini kami terima itu hasil dari rescue atau penangkapan di area Kuningan. Kemudian, tiba di kandang karantina Lembang Park and Zoo pada Selasa (26/8/2025) malam," ungkap Miftah saat jumpa pers, Kamis (28/8/2025).

Macan tutul dari hasil penangkapan BBKSDA ini berwarna kuning dengan tutul warna hitam dan satwa liar tersebut diperkirakan berusia 3,5 tahun serta berjenis kelamin jantan.

Hewan liar tersebut diduga mengalami stres karena berada di lingkungan baru sehingga bertindak di luar ekspektasi petugas.

"Dalam prosesnya, ternyata namanya juga hewan liar ya. Hewan liar kami tidak bisa tahu berapa kekuatannya. Ternyata hewan tersebut berhasil kabur karena stres karena dia memang harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru," jelas Miftah.

Baca juga: Heboh Kabar Macan Tutul Kabur, Lembang Park Zoo Langsung Ditutup Sementara

Macan tutul Gunung Ciremai itu dikarantina di sebuah kandang yang terbuat dari konstruksi besi dan kawat yang kokoh.

Namun, kekuatan satwa liar tersebut lebih kuat sehingga mampu menjebol bagian atap kandang dan bisa melepaskan diri.

"Kami sudah siagakan petugas dua orang. Sesuai prosedur, kami juga melakukan cek berkala setiap satu jam sekali," kata Miftah.

Hingga pada Kamis (28/8/2025) dini hari, petugas masih konsisten untuk melakukan pengecekan berkala guna memastikan kesehatan dan makanannya.

Baca juga: Macan Tutul Kabur dari Penangkaran Lembang Park Zoo, Anjing Pelacak Dikerahkan

"Pada pukul 04.00 WIB, petugas masih memastikan hewan itu masih berada di dalam kandang. Kemudian pada pukul 05.00 WIB, macan tutul sudah tidak berada di dalam kandang. Diduga, ia menjebol bagian atap," sebut Miftah.

Sampai saat ini, macan tutul titipan itu diduga masih berkeliaran di sekitar Lembang Park and Zoo.

Petugas gabungan dikerahkan untuk menyisir ke titik-titik yang dicurigai menjadi tempat persembunyiannya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau