BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal saat menonton aksi demonstrasi di sekitar Jalan Trunojoyo, Sabtu (30/8/2025) malam.
"Alhamdulillah kang Ilham kondisi stabil, telah diberi tindakan medis. Beliau mengalami penusukan kemarin malam sekitar pukul 7-8 malam oleh orang tak dikenal (bergerombol) di sekitar Trunojoyo," ujar Kepala Humas UPI, Vidi Sukmayadi, Minggu (31/8/2025).
Vidi menjelaskan, korban yang baru saja menyandang gelar sarjana, ditusuk di bagian punggungnya.
Baca juga: UGM Sampaikan 5 Seruan Moral: Jaga Keutuhan Bangsa, Stop Kekerasan
Massa yang menyaksikan kejadian tersebut segera membawanya ke tim kesehatan dan merujuknya ke rumah sakit.
"Ditusuk di bagian punggung, Alhamdulillah ada massa yang membantu membawa ke tim kesehatan dan langsung dibawa ke RS," tambahnya.
Saat ini, kondisi Ilham berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan medis.
"Sementara ini fokus pada kesehatan kang Ilham, kondisi alhamdulillah stabil, mohon doanya," ungkap Vidi.
Namun, insiden tersebut meninggalkan trauma psikologis bagi korban.
"Kang Ilham secara psikologis masih terpukul, walau secara fisik sudah lebih stabil," ucapnya.
Pihak kampus berkomitmen untuk memberikan pendampingan hukum dan dukungan perawatan medis yang diperlukan bagi Ilham.
Baca juga: Wisuda ITB Mendadak Hening, Rektor: Kami Turut Belasungkawa
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Rema UPI 2025 melalui siaran pers menyebutkan bahwa Ilham adalah mahasiswa pendidikan Ekonomi UPI dan juga berprofesi sebagai pengemudi ShopeeFood.
Saat kejadian, Ilham tidak terlibat dalam aksi demonstrasi dan berada di belakang titik massa.
Namun, ia melihat seseorang yang dikeroyok oleh sekelompok orang.
"Dia berteriak meminta supaya pengeroyokan dihentikan. Namun, tindakannya justru membuat dia ikut menjadi korban kekerasan. Meski sudah mengenakan helm dan tas, Ilham dipukuli hingga helmnya lepas, dan kepalanya dipukuli. Ilham sempat memohon dan menjelaskan bahwa ia tidak terlibat dalam aksi, namun ia justru mendapatkan ancaman akan diculik," tulis siaran pers tersebut.
Ilham berhasil melarikan diri dengan bantuan orang lain dan dibawa ke ambulans.
Ia merasa pegal-pegal dan dalam kondisi berdarah, namun tidak menyangka telah ditusuk.
"Setelah mendapatkan pertolongan pertama di Unpas, dia kemudian dibawa ke Unisba, hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) karena mengalami sesak napas," lanjut siaran pers itu.
Tim medis RSHS menemukan adanya luka tusuk dan melaporkan bahwa paru-paru di sebelah kiri Ilham tidak berfungsi.
Ia segera dioperasi dan saat ini sedang dalam masa pemulihan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang