BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar naik kelas dan berdaya saing global.
Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Pemprov Jabar menghadirkan Aksara Jabar (Akselerasi Wirausaha Jawa Barat) 2025.
Kepala DPMPTSP Jabar, Dedi Taufik, mengatakan program inkubasi dan akselerasi ini dirancang untuk memperkuat ekosistem wirausaha sekaligus membuka akses investasi bagi pelaku usaha kecil.
Ia menegaskan bahwa UMKM harus memperkuat branding dan rantai distribusi agar mampu bersaing, bukan sekadar berada di ujung produksi.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Senator AS, DKP Jabar Tegaskan Produk Udang Lokal Aman Dikonsumsi
"Inilah realitas yang harus kita ubah. UMKM kita harus mampu menguasai rantai pasok, bukan hanya berada di ujung produksi," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/9/2025).
Menurut Dedi, UMKM harus mengantisipasi derasnya produk luar negeri, khususnya dari China, agar Indonesia tidak hanya menjadi negara konsumtif.
"Di sinilah trust dan branding menjadi kunci keberhasilan. Kita belajar dari Singapura, yang sukses bukan karena produksi masif, melainkan karena kemasan, nilai tambah, dan rantai distribusi yang kuat,” tambahnya.
Program Aksara Jabar terdiri atas tiga tahap, yakni Ready to Collab, Ready to Scale Up, dan Ready to Invest, dengan tema tahun ini Ready to Collab.
Dari 1.470 pendaftar, sebanyak 427 peserta mengikuti masterclass, 50 pelaku usaha lolos tahap inkubasi, dan akhirnya tersaring 18 finalis yang tampil pada tahap final pitching.
Para finalis berasal dari empat sektor utama: teknologi, pertanian, ekonomi kreatif, serta kuliner.
Mereka antara lain Curaweda, Hijaura Bumi Agrotech, Alfazza Farm, Keyoura, Jeol Food Indonesia, hingga Cho Cweet.
Baca juga: Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Bantuan Covid-19 di Karawang, Rugikan Negara Hampir Rp 2 Miliar
Lewat kegiatan ini, lanjut Dedi, pemerintah mempertemukan UMKM dengan investor, korporasi, dan pemangku kepentingan lainnya.
Diharapkan para finalis mampu menjadi agen perubahan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang