Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternakan Majalengka Dilirik Investor Australia, Masyarakat Jangan Jadi Penonton

Kompas.com, 12 September 2025, 18:51 WIB
Handhika Rahman,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MAJALENGKA, KOMPAS.com - Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dilirik oleh investor luar negeri untuk menjadi sentra peternakan modern bertaraf internasional.

Investor yang dimaksud berasal dari Australia melalui skema sister city dengan Greater Shepparton City, Victoria.

Wakil Ketua DPRD Majalengka, Asep Eka Mulyana, menilai investasi ini menjadi kabar baik untuk Majalengka.

Akan tetapi, ia juga mengingatkan kepada Pemkab Majalengka untuk berani membuat kebijakan kerja sama yang arahnya juga bisa berpihak kepada masyarakat, seperti dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) hingga pemasaran produk peternak Majalengka.

Baca juga: ASN Majalengka Kena Potongan Tukin jika Tak Hadir Subuh Akbar, Ini Penjelasan BKPSDM dan Bupati

"DPRD tentu sangat mendukung langkah Pemkab dalam menjalin kerja sama dengan Australia. Tetapi yang paling penting, jangan sampai masyarakat kita hanya jadi penonton," ujar Asep, Jumat (12/9/2025).

Ia mengatakan DPRD ingin agar warga Majalengka bisa diberdayakan secara penuh, baik dalam sisi tenaga kerja, pelatihan keterampilan, maupun transfer teknologi modern di bidang peternakan.

Oleh karenanya, DPRD juga akan ikut mengawal investasi ini agar terealisasi sesuai rencana dan dapat memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.

Ia pun menyarankan perencanaan investasi tersebut harus dibuat secara matang, roadmap yang jelas, serta jaminan bahwa keberadaan investor membawa multiplier effect bagi perekonomian masyarakat.

"Dengan begitu, kerja sama ini bisa menjadi model fair partnership yang menguntungkan kedua belah pihak," ujar dia.

Baca juga: Bau Prostitusi Sewa Kosan Per Jam di Majalengka, Polisi Turun Tangan

Bupati Majalengka, Eman Suherman, mengatakan rencana investasi ini awal terungkap saat Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia melakukan kunjungan ke Majalengka beberapa waktu lalu.

"Pak Deputi bersama tim melihat langsung kondisi di lapangan dan menyimpulkan bahwa Majalengka sangat berpeluang menjadi mitra strategis dalam skema sister city dengan Australia,” ujar dia.

Dalam beberapa minggu ke depan, juga direncanakan akan digelar pertemuan teknis serta peninjauan lanjutan untuk memastikan kesiapan dari investasi tersebut.

Eman sendiri punya pandangan saat investasi ini terealisasi, maka akan membuat Majalengka jadi pusat peternakan, mulai dari penggemukan, produksi susu, hingga pengolahan dan distribusi.

Hal ini tentunya sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto dari sektor peternakan.

"Dengan dukungan teknologi, pendampingan tenaga ahli, serta modal investasi, populasi sapi perah di Majalengka bisa meningkat pesat. Hal ini tentu akan mendorong kesejahteraan peternak sekaligus mendukung visi Majalengka Langkung Sae," ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau