BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Harga pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, melonjak tajam sejak pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kenaikan harga ini menyebabkan daging ayam potong dan berbagai buah-buahan menjadi sulit dijangkau warga, akibat pasokan yang menyusut karena tersedot langsung ke dapur penyedia MBG.
Para pedagang di pasar tradisional mengeluhkan kelangkaan barang yang sebelumnya tersedia dalam jumlah melimpah.
"Kondisi sekarang harganya memang naik. Saya jual ayam di sini Rp40.000 per kilogram. Mungkin di luar pasar bisa sampai Rp45.000. Sementara normalnya di kisaran harga Rp30.000 per kilogram," ungkap Dadang (39) saat ditemui di Pasar Tagog Padalarang, Rabu (17/9/2025).
Baca juga: Harga Ayam Potong di Semarang Naik, Penjual Makanan Bingung Tentukan Harga
Sebagai pedagang ayam, Dadang menjelaskan, kenaikan harga ayam biasanya dipengaruhi beberapa faktor. Misal, naiknya harga pakan, mahalnya ongkos kirim, atau adanya momentum hari raya.
Namun, kenaikan kali ini diduga dipicu oleh kelangkaan yang disebabkan oleh tingginya permintaan ayam potong untuk program MBG.
"Ketika saya mau belanja untuk dijual, katanya ayamnya sudah di-booking. Saya cari tahu lagi, ternyata untuk program makan bergizi gratis (MBG)," sebut Dadang.
Baca juga: 539 Siswa dan Guru Keracunan MBG di Bengkulu, Polri Diminta Tindak Pihak Bertanggungjawab
Pasar induk dan peternak kecil menjadi sasaran pembelian massal untuk memenuhi kebutuhan program tersebut, sehingga meninggalkan celah kosong di rak-rak pedagang.
Tidak hanya ayam potong, komoditas buah seperti jeruk, anggur, dan kelengkeng juga mengalami lonjakan harga.
"Yang naik pertama itu jeruk medan, sekarang juga masih mahal bahkan sampai sekarang kenaikannya Rp5.000 dari harga normal. Anggur dari harga Rp60.000 sekarang jadi Rp90.000 per kilogram. Kelengkeng dari harga Rp35.000 naik jadi Rp50.000 per kilogram," ungkap Jajang (49), salah seorang pedagang buah di Padalarang.
Kelangkaan buah-buahan di pasar induk mengakibatkan harga melonjak tinggi, yang berdampak pada pedagang kecil di pasar-pasar tradisional.
"Saya kebetulan belanja buah ke pasar induk Caringin. Di sana ternyata sudah banyak truk yang siap memborong buah-buahan untuk program MBG. Pedagang kecil seperti kita ini tidak kebagian," paparnya.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang dan konsumen, yang terpaksa menghadapi harga pangan yang semakin tidak terjangkau.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang