BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan agar dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibangun di kantin atau dekat sekolah.
Menurut dia, keberadaan dapur tersebut tidak hanya menjadi tempat penyedia makanan sehat bagi siswa, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak siklus ekonomi masyarakat sekitar.
"Ya gini, kan kami ingin membangun siklus ekonomi. Kalau ingin membangun siklus ekonomi, saya ingin anak-anak sekolah produktif," kata Dedi usai menghadiri acara Dinas Pendidikan Jawa Barat di Gedung Sabuga ITB, Kota Bandung, Kamis (2/10/2025).
Dedi menilai, produktivitas siswa dapat dimulai dari pemanfaatan lingkungan sekolah, caranya dengan menanam sayuran di halaman seperti pohon pisang, jagung, hingga kacang panjang dan lainnya.
"Kalau anak sekolah produktif, ya sudah saja sekolah-sekolah sudah ditanam-tanam dong," katanya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tekankan Pengawasan Berlapis MBG: Dapur Mandiri, Orang Tua Harus Dilibatkan
Menurut ia, pola ini akan menjadikan kantin sekolah sebagai pusat perputaran hasil produksi masyarakat.
Kemudian, sekolah dan warga sekitar akan saling terhubung dalam mata rantai ekonomi
"Sehingga dapur itu menjadi pusat dari pasar. Jadi, misalnya masyarakat di sekitar anak-anak sekolah menjadi termasuk mata rantai produksi," ucap Dedi.
Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan, pembangunan dapur MBG di sekolah bukan sekadar soal pemenuhan gizi, tetapi juga strategi ekonomi kerakyatan.
Program ini, akan berdampak dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan daya beli masyarakat, dan membangun kemandirian pangan lokal.
Baca juga: Pemprov Jabar Pastikan Rp 50 Triliun BGN Tak Keluar Daerah, Dongkrak Ekonomi Rakyat
Selain itu, tambah Dedi, suntikan dana Rp 50 triliun dari Pemerintah Pusat untuk MBG akan memberi dampak signifikan jika dikelola dengan cara tersebut.
"Kalau sudah seperti itu, dana 50 triliun itu yang beredar akan menjadi siklus ekonomi yang luar biasa, asalkan itu dikelola dengan baik," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang