SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial A (41 tahun) ditemukan tewas setelah tertabrak kereta api di Kampung Bojongloa Rt24 Rw08, Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kamis (2/10/2025) sekitar pukul 05.20 WIB.
A adalah seorang buruh harian lepas yang berasal dari Kampung Bojong Nangka, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat.
Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, AKP Astuti Setyaningsih mengungkapkan, korban mengalami luka sangat parah hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Tersangka Pembunuhan Pacitan Ditemukan Tewas di Hutan, Ada Indikasi Bunuh Diri
“Masinis Kereta Api Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor nomor 223 tiba di Stasiun Cisaat dari arah Stasiun Sukabumi dan melaporkan adanya kejadian tertabrak kereta api. Satpam stasiun kemudian memeriksa jalur rel kereta api dan menemukan mayat laki-laki diduga tertabrak kereta api dalam kondisi mengenaskan,” kata Astuti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/10/2025) siang.
Berdasarkan keterangan saksi berinisial E, mantan istri korban, dan saksi lainnya berinisial MM, diketahui bahwa korban sempat mengungkapkan keinginan untuk mengakhiri hidup.
“Korban pernah menyampaikan ingin bunuh diri dan beberapa kali mencoba bunuh diri dengan tergeletak di rel kereta api. Hal ini diduga disebabkan oleh masalah pekerjaan dan ekonomi yang dihadapi korban. (Sehingga) diduga korban sengaja terbaring di rel kereta api saat kereta api melintas,” lanjut Astuti.
Baca juga: BNPT Cari Keluarga 7 Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Kepunton Solo 2011 Silam
Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit R Syansudin SH untuk diotopsi, sambil menunggu kedatangan keluarga.
Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tidak mendapatkan dukungan.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah serupa, penting untuk tidak menyerah dan mencari bantuan.
Layanan konseling dapat menjadi pilihan untuk meringankan beban yang ada.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan kesehatan jiwa dan konseling, Anda dapat mengunjungi website Into the Light Indonesia di sini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang