Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru di Sukabumi soal MBG: Apresiasi Program hingga Minta Inovasi Menu

Kompas.com, 13 Oktober 2025, 17:44 WIB
Riki Achmad Saepulloh,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pemerintah Prabowo-Gibran tengah memasuki satu tahun kepemimpinan.

Dari perjalanan tersebut, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan seiring dengan mereka menjabat.

Bahkan, janji kampanye Prabowo-Gibran tersebut sempat diuji coba kala Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Di beberapa sekolah yang berada di Sukabumi, pemerataan program MBG tersebut masih berjalan hingga kini.

Baca juga: Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung...

Egi Febriansyah (27 tahun), salah seorang guru sekolah dasar di SDN Tipar Kecamatan Cisaat, mengapresiasi program kerja MBG yang digagas oleh Prabowo Subianto tersebut.

Egi mengaku bahwa sekolah baru sekitar dua bulan menerima manfaat dari program MBG.

Namun, antusiasme dan respons dari para pelajar menyambut baik hal tersebut.

"Ada beberapa hal yang bisa saya sampaikan, dampak positif siswa jadi lebih semangat datang ke sekolah, apalagi yang berasal dari keluarga dengan ekonomi terbatas," kata Egi saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/10/2025).

Lanjut Egi, selama pelajaran pagi hari, anak-anak tampak fokus sebab perut sudah terisi oleh MBG.

Selain itu, program tersebut juga mengajarkan para pelajar untuk menerapkan sifat disiplin serta tanggung jawab.

"Program ini juga menumbuhkan kebersamaan dan disiplin karena ada jadwal makan bersama yang tertib," terang Egi.

Baca juga: Bupati Aceh Timur Desak Dapur MBG Miliki Sertifikat Higien dan Libatkan Daerah

Masih kata Egi, ia berharap agar para mitra dari program tersebut bisa menyediakan menu yang variatif, tetapi gizi tetap seimbang.

Egi juga meminta keterlibatan pemerintah daerah untuk melakukan monitoring pada penyediaan MBG serta pihak terkait bisa memberikan edukasi akan pentingnya memakan makanan yang seimbang.

"Aspek edukasi gizi sebaiknya diperkuat supaya siswa tidak hanya makan gratis, tetapi juga paham pentingnya makan sehat," imbuh Egi.

Diwawancarai terpisah, Utari, salah seorang guru SMP di Kabupaten Sukabumi, mengapresiasi niatan pemerintah Indonesia yang menginginkan asupan dasar gizi terpenuhi untuk anak-anak hingga ibu hamil.

Namun, Kintan juga berharap adanya pemerataan pendidikan bagi masyarakat, terkhusus kaum pelajar di Indonesia.

"(Ingin) ada program untuk anak, baiknya sih mending kasih semacam beasiswa atau bantuan untuk orangtuanya sebab bisa lebih terasa manfaatnya," papar Kintan.

Dalam program MBG, Kintan juga berharap agar menu yang disajikan untuk para penerima manfaat bisa variatif, seperti menyediakan rebus jagung, kacang, hingga ubi.

"Nah, bisa sesekali makanan rebusan kaya gitu, dan kalau mau kasih MBG dalam bentuk kering (makanan ringan) juga jangan sembarangan makanan warung. Bergizi kan bukan dari pemanis buatan, pewarna buatan," ungkap Utari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau