BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kondisi puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang diduga keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus memburuk.
Beberapa siswa terpaksa dipasang infus, menggunakan alat bantu pernapasan, bahkan dirujuk ke sejumlah rumah sakit akibat kondisi yang kian parah.
Pantauan di lokasi, sedikitnya enam ambulans berjajar di halaman sekolah.
Mobil-mobil tersebut silih berganti membawa para siswa yang mengalami gejala berat menuju fasilitas kesehatan terdekat.
"Betul ini mulai dirujuk ke rumah sakit, RSUD Cibabat, RSUD Lembang, sama puskesmas sekitar sini," ungkap Kepala SMP Negeri 1 Cisarua, Agus Solihin, saat ditemui di sekolah, Selasa (14/10/2025).
Baca juga: Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke Dokter
Agus menjelaskan, dari total 1.304 paket MBG yang disiapkan, sebanyak 1.255 porsi dikonsumsi oleh para siswa.
Dari jumlah itu, 54 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan program pemerintah tersebut.
"Ada 1.255-an yang terbagi kan, sudah dikonsumsi, karena ada yang tak masuk. Hingga pukul 1 siang, ada 54 siswa yang keracunan,” ujar Agus.
Untuk menampung siswa yang jatuh sakit, pihak sekolah mengubah tiga ruang kelas menjadi ruang darurat.
Tiga ruang yang menjadi unit darurat itu di antaranya laboratorium komputer, ruang multimedia, dan satu ruang kelas disulap menjadi tempat penanganan sementara.
Baca juga: Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat
"Betul, kami tampung semua ke sini, jadi yang sudah pulang, kemudian bergejala kami bawa ke sini. Di sini jadi pusat penanganan," ujar Agus.
Hingga sore, arus ambulans keluar-masuk halaman sekolah belum berhenti.
Sementara itu, penyelidikan mengenai penyebab pasti keracunan MBG masih dilakukan oleh pihak berwenang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang