TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Beberapa orang balita di Desa Cibeber, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) usai pembagian lewat para kader posyandu pada Senin (13/10/2025).
Penyebabnya diakui para orangtua korban akibat paket makanan dibagikan siang hari dan baru dikonsumsi sore hari sehingga mengalami gejala keracunan malam harinya.
Tercatat 11 balita menjadi korban dan kondisinya sudah membaik seusai ditangani medis oleh bidan desa dan Puskesmas Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, sampai Selasa (14/10/2025) siang.
Adapun dugaan sementara paket MBG itu disebabkan susu tak steril karena sempat disimpan ulang dalam kemasan plastik sebelum dikonsumsi berselang lima jam usai pembagian.
Baca juga: “Pokir Jangan Disentuh!” DPRD Tasikmalaya Berkeberatan TKD Dipangkas Rp 219 Miliar
"Menunya itu suwir ayam, wortel, oseng-oseng (tumis) sayuran, nasi, sama tahu. Ada susu juga, susu UHT. Jadi, memang sempat disimpan dulu susunya dalam wadah plastik baru dimakan sore hari," kata salah seorang warga setempat, Usep (53), kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa siang.
Seusai kejadian, lanjut Usep, para petugas medis, bidan, dan petugas puskesmas langsung memberikan penanganan medis dan kondisi para korban pun langsung membaik.
Gejala awal para korban ialah mual dan beberapa balita mengalami muntah-muntah saat kejadian, tetapi saat ini kondisinya kembali membaik.
"Ada yang sempat dibawa ke puskesmas sebentar, ada yang tidak, tetapi semuanya sudah membaik kok sekarang karena memang kejadiannya kemarin malam," ungkap dia.
Baca juga: TKD Tasikmalaya Dipotong Rp 219 Miliar, Wali Kota Sebut Infrastruktur Terdampak
Hal yang sama diungkapkan Deti (44), orangtua balita lainnya yang mengalami gejala serupa usai mengonsumsi MBG yang tidak dikonsumsi sore hari usai pembagian siang harinya.
"Jadi, saya sempat mencicipi itu, susunya sudah agak asam dan langsung dibuang saja. Semalam ada anak saya muntah lima kali, tetapi kondisinya sekarang sudah membaik usai petugas puskesmas datang ke rumah memberi obat," ucap Deti.
Menurut Deti, program pembagian bagi balita di kampungnya sudah dua pekan berjalan dan sebelumnya tak ada kendala apa pun.
"Baru, baru jalan dua pekan kemarin. Baru kali ini saja," ucap dia.
Kejadian ini pun dibenarkan Kepala Puskesmas Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Mia Shopia, yang menyebut para korban kondisinya sudah membaik dan tidak terlalu parah.
Sampai saat ini, tidak ada pasien yang dirawat akibat kejadian itu dan seluruhnya telah berada di rumahnya masing-masing.
"Sudah tertangani dan tak sempat dirawat karena kondisinya sudah membaik," ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang