BANDUNG, KOMPAS.com - Menjalankan bisnis toko kelontong dengan konsep zero waste bukan hal mudah. Namun Siska Nirmala, yang akrab disapa Pieta, berhasil melakukannya.
Toko Nol Sampah, yang dikelolanya di Kota Bandung, kini telah beroperasi selama lima tahun.
Toko Nol Sampah pertama kali dibuka pada tahun 2020 di Jalan Bima, Kelurahan Arjuna, Kota Bandung.
Setelah empat tahun beroperasi, pada awal tahun 2025, toko ini pindah ke Jalan Raden Patah, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Dalam wawancara dengan Kompas.com, Pieta menjelaskan bahwa Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah.
"Yang dijual di sini semuanya organik berbahan alami dengan kemasan ramah lingkungan atau tanpa kemasan. Untuk yang curah dijual per gram, per biji, atau per kilo," ujarnya saat ditemui di tokonya pada Rabu (15/10/2025).
Baca juga: TPAS Sarimukti Overcapacity, Camat di Bandung Diminta Terapkan Zero Waste
Suasana di Toko Nol Sampah di Jalan Raden Patah, Kota Bandung.Selain bahan makanan, Toko Nol Sampah juga menawarkan berbagai kriya yang dibuat dari barang bekas atau upcycle, seperti topi dan totebag dari karung goni, serta notebook dan pembatas buku dari kertas bekas.
Berbeda dengan lokasi sebelumnya, pengunjung di Toko Nol Sampah yang baru juga dapat menikmati berbagai jenis kopi dan makanan berbahan organik.
"Untuk kedai ini konsepnya sebagai pendukung toko kelontong. Jadi bahan makanan yang dijual tadi bisa langsung dimasak di sini," jelasnya.
Suasana di Toko Nol Sampah di Jalan Raden Patah, Kota Bandung.Toko Nol Sampah tidak hanya berfokus pada jual beli, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat mengenai gaya hidup zero waste.
"Hari-hari di toko ini memang untuk edukasi lewat ngobrol-ngobrol, bagaimana cara bikin kompos, cara pilah sampah, bagaimana food preparation sampai ngobrolin menu masakan. Karena rata-rata yang datang kesini memang kebanyakan ibu-ibu muda," ungkap Pieta.
Suasana nyaman di Jalan Raden Patah, ditambah dengan seduhan kopi nikmat dan camilan tradisional, membuat diskusi tentang gaya hidup minim sampah semakin menarik, terutama di tengah isu darurat persampahan yang dihadapi Kota Bandung.
"Harapannya toko ini bisa terus survive, bisa jadi support system buat warga Bandung, serta jadi solusi untuk orang-orang yang mau hidup minim sampah. Secara tidak langsung, Toko Nol Sampah ini menjadi bagian dari sistem pengurangan sampah di Kota Bandung," tandas Pieta.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang