Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Guru SD soal Detik-detik Keracunan MBG di Cisarua Bandung Barat

Kompas.com, 16 Oktober 2025, 09:54 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Ratusan siswa SD, SMP, dan SMK, serta sejumlah guru di Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat, keracunan usai menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa dan Rabu (14-15 Oktober 2025).

Menu yang disajikan kala itu terdiri dari nasi, ayam kecap, sayur, dan potongan buah melon.
Beberapa jam setelah dikonsumsi, sejumlah siswa dan guru mulai mengeluhkan mual, pusing, serta diare.

Korban berasal dari beberapa sekolah di kawasan yang sama, antara lain SMP Negeri 1 Cisarua, SD Garuda, dan SMK Negeri 1 Cisarua.

Baca juga: 2 Petugas SPPG Ikut Keracunan gara-gara Makan Menu MBG SMP 1 Laguboti

Guru Ikut Jadi Korban: Perut Panas, Lemas, dan Pusing

Salah satu korban, Rieke Amelia Yani (21), guru SD Negeri Garuda, menceritakan pengalaman tidak menyenangkannya setelah menyantap menu MBG.

“Saya sempat merasa mual, panas di perut, dan diare setelah makan nasi, ayam kecap, sayur, dan buah melon yang disediakan,” ujar Rieke dikutip dari Kompas.id, Kamis (16/10/2025).

Rieke mengatakan, awalnya hanya tiga orang guru yang mengalami gejala serupa. Namun, menjelang malam, keluhan makin terasa.

“Awalnya tiga orang, termasuk saya. Tapi malamnya saya dikasih obat sama orangtua, jadi agak mendingan, cuma masih lemas dan pusing,” katanya.

Dua guru lain disebut harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Baca juga: 1.700 Siswa dan Guru Jadi Korban Keracunan MBG di Bandung Barat dalam Sebulan

Puluhan Siswa Alami Keluhan Serupa

Kondisi puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang diduga keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus memburuk, Selasa (14/10/2025).KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Kondisi puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang diduga keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus memburuk, Selasa (14/10/2025).

Menurut Rieke, kasus serupa juga dialami oleh banyak siswanya.

“Sekarang sudah lebih dari 20 anak yang mengeluh sakit. Kebanyakan dari kelas 3, 4, dan 5. Kelas 1 dan 2 juga ada, tapi lebih sedikit,” tuturnya.

Ia menambahkan, SD Negeri Garuda berada satu kawasan dengan SMP Negeri 1 Cisarua. Kedua sekolah tersebut mendapatkan suplai makanan dari pemasok yang sama dalam program MBG.

Ratusan Korban Dirawat, Sampel Makanan Diperiksa

Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin, menyebut jumlah korban mencapai sekitar 200 orang.

“Korban tak hanya siswa SMP, tetapi juga SD, SMK, hingga guru,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, lanjut Asep, telah menyiagakan seluruh rumah sakit dan klinik untuk menangani para korban.

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau