Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Rakyat, Harapan Baru Anak-anak dari Keluarga Tak Mampu

Kompas.com, 17 Oktober 2025, 14:21 WIB
Aam Aminullah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com — Kehadiran Sekolah Rakyat Terintegrasi 4 Sumedang (SRT 4) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, bukan hanya membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang, tetapi juga menjadi penopang ekonomi bagi keluarga kurang mampu.

Enung Nurlaela, warga Bongkok, Kecamatan Paseh, salah satu orangtua murid, mengaku sangat terbantu dengan adanya sekolah tersebut.

Baca juga: Dari Lembah Sunyi Menuju Cahaya: Kisah 3 Siswa Sekolah Rakyat Bandung Menenun Mimpi

Putrinya, Elsa Rahma, saat ini duduk di SMP Desil 2 dan tinggal di asrama SRT.

“Alhamdulillah, terima kasih saya kepada Pak Menteri dan Bapak Presiden. Kami sekarang juga tidak harus pusing memikirkan biaya untuk sekolah dan kebutuhan lain yang terkait dengan sekolah anak saya. Saya sangat terbantu, bersyukur dengan adanya sekolah rakyat ini dan berharap program ini terus dikembangkan dan berkelanjutan,” ujar Enung, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Sekolah Rakyat, Solusi Problem Ketimpangan Akses Pendidikan?

Enung mengatakan, sebelum bersekolah di SRT, keluarganya sering kesulitan memenuhi kebutuhan sekolah. Namun kini, beban ekonomi keluarga jauh berkurang.

Menumbuhkan rasa percaya diri

Selain meringankan biaya, perubahan besar juga dialami Elsa.

Anak yang semula pemalu itu kini menjadi lebih percaya diri.

“Anak ibu ini sebelumnya pemalu, pendiam, dan lebih sering di rumah. Tapi setelah sekolah dan tinggal di asrama SRT, sekarang jadi berani tampil. Tadi saja dia membacakan puisi di hadapan Pak Menteri (Mensos Saifullah Yusuf) dan banyak orang,” ucap Enung dengan mata berbinar.

Elsa pun mengakui awalnya sempat rindu rumah, namun suasana hangat dan kebersamaan di lingkungan sekolah membuatnya nyaman.

“Awalnya sering nangis, kangen ibu, pingin pulang ke rumah. Tapi sekarang sudah betah karena teman-teman, guru, dan semua di sini baik. Sekarang saya senang sekolah dan tinggal di sini,” tutur Elsa.

Bagi Elsa, bersekolah di SRT juga menumbuhkan motivasi untuk meraih cita-cita.

“Saya ingin jadi dokter, teman saya di sini banyak yang pintar dan punya kelebihan masing-masing, ada yang jago ngelukis, ada yang suaranya bagus dan itu menumbuhkan motivasi pada saya untuk juga bisa berprestasi,” katanya.

Peran Guru Lebih dari Sekadar Mengajar

Guru SRT 4 Sumedang, Yesi Hendayani, mengakui tantangan mengajar di sekolah ini cukup besar karena siswa datang dari berbagai latar belakang dan usia.

Namun, semangat kebersamaan menjadi kunci utama keberhasilan.

“Anak-anak di sini punya latar belakang berbeda. Untuk mengondisikan mereka, apalagi yang masih SD, perlu perhatian ekstra. Tapi kami bersyukur, di SRT 4 ini semua saling membantu. Mulai dari guru, wali asuh, wali asrama, sampai satpam,” ujar Yesi.

Peran guru, lanjut Yesi, tidak hanya sebatas akademik, tapi juga mendampingi anak-anak dalam keseharian mereka.

“Tantangannya besar, tapi semuanya kami jalani dengan ikhlas. Insya Allah, dinikmati karena kami percaya, di sinilah kami ikut membentuk masa depan anak-anak bangsa,” ujarnya.

Yesi berharap fasilitas SRT terus ditingkatkan agar pembinaan karakter dan pendidikan berjalan lebih optimal.

“Kami ingin, anak-anak di sini menjadi generasi yang baik, berguna bagi nusa dan bangsa. Dan semoga guru-gurunya juga lebih diperhatikan,” katanya penuh harap.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau