Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yatim sejak Bayi, Siswa Sekolah Rakyat Cirebon Tulis Surat Menyentuh untuk Prabowo-Gibran

Kompas.com, 24 Oktober 2025, 13:14 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Alvindra Aulia Ramadhan (12) berdiri di depan kelas VII B SMPN 12 Kota Cirebon. Ia menggenggam secarik kertas berisi cita-cita mulianya.

Dengan tatapan tajam, ia membacakan kalimat demi kalimat yang ditulisnya dengan penuh harapan.

Alvindra, yang berasal dari keluarga kurang sempurna, memiliki tekad kuat untuk mengubah nasibnya dan membahagiakan ibunya, Juhelika.

Alvindra adalah anak kedua dari dua bersaudara pasangan Khadiman dan Juhelika. Ia telah berstatus yatim sejak ayahnya meninggal dunia saat berusia dua tahun.

Juhelika kini harus menanggung hidup kedua anaknya seorang diri.

"Saya ingin mengangkat derajat orang tua, saya akan mengejar cita-cita, ingin menjadi jenderal tentara," ungkap Alvindra tanpa ragu saat diwawancarai pada Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Sekolah Rakyat di Kendari, Harapan Baru bagi Anak Tak Mampu Melanjutkan Sekolah

Isi Surat Alvindra

Cita-cita Alvindra tidak jauh berbeda dari anak-anak seusianya.

Namun, ia merasa beruntung karena tulisannya sampai ke tangan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang menemuinya di kelas.

Alvindra bahkan diberikan kesempatan untuk membacakan suratnya di hadapan Wakil Presiden. "Assalamualaikum warohmatulloh hiwabarokatuh. Perkenalkan nama saya: Alvibdra Aulis Ramadhan," katanya dengan suara lantang.

Dalam suratnya, Alvindra menyampaikan rasa terima kasih kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah peduli kepada rakyat kecil.

Ia juga mengungkapkan harapannya untuk menjadi tentara, seperti yang dicontohkan oleh Prabowo.

"Bapak, bantu saya untuk menjadi tentara seperti Bapak Prabowo Subianto. Cita-cita saya menjadi tentara," tulisnya.

Alvindra merasa beruntung tinggal di Sekolah Rakyat, di mana ia mendapatkan makanan tiga kali sehari, tidur di kasur empuk, dan mengikuti berbagai kegiatan.

Ia bahkan mengaku lebih nyaman tinggal di sekolah rakyat dibandingkan di rumahnya.

Baca juga: Homesick dan Tak Kuat Jalani Hidup Disiplin Ketat, 4 Siswa Sekolah Rakyat di Bandung Barat Mundur

Unggul dalam Akademik  

Alvindra tepat berada di hadapan Gibran menunjukan surat untuk Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka kepada Kompas.com di halaman Sekolah Rakyat di Lingkungan SMPN 16 Kota Cirebon pada Jumat (24/10/2025) siang.Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Alvindra tepat berada di hadapan Gibran menunjukan surat untuk Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka kepada Kompas.com di halaman Sekolah Rakyat di Lingkungan SMPN 16 Kota Cirebon pada Jumat (24/10/2025) siang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau