BANDUNG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Bandung mulai menurunkan kabel udara yang semrawut ke bawah tanah di 15 ruas jalan. Langkah itu dilakukan setelah proses penggalian infrastruktur berlangsung lebih dari satu tahun.
Kick off penurunan kabel udara ke dalam Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) dilakukan Perumda PT Bandung Infra Investama (BII) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Senin (8/12/2025).
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, langkah ini menjadi bagian dari upaya pengendalian kabel udara di kawasan pusat kota.
"Alhamdulillah, hari ini kita akan memulai pengendalian dari kabel udara untuk masuk ke dalam jaringan pasif telekomunikasi yang ada di Kota Bandung. Kita mulai di sini (15 ruas jalan) karena ini merupakan bagian dari penugasan Pemerintah Kota Bandung kepada BUMD PT BII bersama mitra-mitra yang ada," kata Farhan, Senin (8/12/2025).
Baca juga: Ultimatum Farhan untuk Perapian Kabel di Kota Bandung
Dia menjelaskan, penurunan kabel tidak hanya menyangkut estetika kota, tetapi juga peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.
"Saya sangat mengapresiasi para pelaku bisnis yang mau bergabung dengan kita, karena ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga masalah pemberian layanan terbaik untuk masyarakat khususnya dalam rangka penggunaan jaringan pasif telekomunikasi atau jaringan internet berbasis fiber optic," ujarnya.
Direktur Utama PT BII Asep Wawan Dharmawan mengatakan, tahap pertama difokuskan di kawasan tengah Kota Bandung.
"Selanjutnya, tahun 2026 ada sekitar 59 ruas jalan lagi yang akan kita jalankan, tapi dengan metode yang tadi sudah diamanatkan, menghindari kemacetan dan meminimalisasi berbagai dampak terhadap transportasi publik," kata Asep.
Ia menyebut metode penggalian kini dimodifikasi untuk meminimalkan kerusakan jalan.
"Penggalian di titik-titik tertentu kemungkinan masih ada, namun akan sangat terbatas, karena menggunakan metode open trenching yang sudah kita dapat persetujuannya. Metode ini sifatnya hanya menggali di bahu jalan menggunakan alat khusus bernama open trenching machine. Mesin ini menghubungkan antara satu mainhall ke mainhall lain, jadi tidak seperti tahun lalu yang menggali lubang per 20 meter dan membuat kondisi menjadi crowded," katanya.
Pembangunan jaringan IPT di Kota Bandung akan terus dilanjutkan hingga seluruh ruas jalan yang ditargetkan terbebas dari kabel udara.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang