BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan beberapa imbauan kepada wisatawan yang akan berlibur ke Kota Bandung pada libur natal dan tahun baru.
Imbauan pertama, Farhan meminta kepada wisatawan untuk lebih peduli terhadap kebersihan di lokasi-lokasi kunjungan wisata.
"Ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan. Satu, masalah sampah," ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Senin (8/12/2025).
Baca juga: Bupati Bandung Tindak Lanjuti SE Dedi Mulyadi soal Penghentian Izin Perumahan
Menurutnya dalam keadaan seperti sekarang ini, wisatawan harus memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab pada sampahnya masing-masing.
"Kami mohon para wisatawan memiliki kesadaran bersama-sama dengan kita untuk tidak membiarkan sampah bekas konsumsi tergeletak begitu saja, karena kami juga punya tempat pengelolaan yang baik," kata Farhan.
Selain itu, di musim penghujan, Farhan juga mengimbau kepada wisatawan untuk selalu menyiapkan perangkat yang dibutuhkan untuk kenyamanan selama berlibur.
Baca juga: Bandung Barat Hentikan Izin Pembangunan Perumahan, Krisis Lingkungan Jadi Sumber Bencana
"Kami selalu siap sedia, standby, untuk menjaga keselamatan. Tetapi kami juga mohon agar Bapak-Ibu, pada saat liburan ke tempat alam terbuka, betul-betul memperhatikan cuaca," ujarnya.
Farhan mengatakan, Kota Bandung selama ini memang menjadi destinasi wisata yang mengedepankan perkotaan lantaran tidak banyak memiliki tujuan wisata alam.
Untuk itu, Farhan kembali mengimbau kepada wisatawan yang menginap di Kota Bandung namun mengagendakan berkegiatan luar ruang di daerah lain agar tetap berhati-hati.
Baca juga: Kabel Semrawut di Bandung Akhirnya Turun ke Bawah Tanah
Selain itu ia mengimbau agar wisatawan tidak memaksakan diri ketika cuaca kurang mendukung.
"Hati-hati terhadap wilayah-wilayah yang ada kunjungan wisata alam. Tolong perhatikan cuaca, jangan memaksakan diri," bebernya.
Salah satu indikasi yang bisa dilihat saat ini akibat pengaruh cuaca ekstrim di Kota Bandung dan sekitarnya adalah meningginya debit air sungai Cikapundung.
"Pada saat cuaca ekstrem seperti sekarang, risiko bencana lumayan tinggi," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang