LEBAK, KOMPAS.com - Penumpang Kereta Api (KA) Lokal yang berangkat dan tiba di Stasiun Rangkasbitung, Banten, resmi menggunakan gedung baru untuk akses naik dan turun kereta, Rabu (10/12/2025).
“Penataan alur masuk dan keluar penumpang diselaraskan dengan fasilitas baru sehingga pergerakan di dalam stasiun menjadi lebih efisien, terutama pada jam padat,” kata Ferdian Suryo Adhi Pramono, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta, kepada Wartawan di Stasiun Rangkasbitung, Rabu.
Perubahan alur penumpang dilakukan untuk memudahkan perpindahan antar moda, khususnya bagi penumpang yang akan berpindah dari KA Lokal ke KRL Commuter Line dan sebaliknya. Ferdian mengatakan penataan ini diharapkan mengurangi kemacetan penumpang pada jam sibuk.
Dalam alur baru tersebut, penumpang KA Lokal dari arah selatan diarahkan masuk melalui area drop-off atau Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dengan pilihan menggunakan tangga manual atau lift. Sementara penumpang yang datang dari arah utara, yakni Jalan Sunan Kalijaga, dapat masuk melalui selasar gedung baru yang mengarah ke area loket dan fasilitas tap in.
Untuk alur keluar, penumpang KA Lokal diarahkan menuju area transit di lantai dua sebelum melanjutkan ke layanan KRL atau menuju pintu keluar utama. Stasiun juga menyediakan akses keluar alternatif guna memecah aliran penumpang sehingga pergerakan menjadi lebih tertib.
Ferdian menambahkan bahwa penataan alur ini sekaligus mendukung pengoperasian KA Petani-Pedagang relasi Merak–Rangkasbitung yang baru-baru ini mulai beroperasi. Menurutnya, perubahan ini mempermudah mobilitas petani dan pedagang dalam membawa hasil bumi secara lebih aman dan tertib.
Gedung baru Stasiun Rangkasbitung dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung, antara lain tujuh lift, lima eskalator, 15 gate tiket otomatis, serta sistem keamanan CCTV 24 jam. Progres pembangunan stasiun mencapai 95,84 persen dan ditargetkan beroperasi penuh pada akhir 2025.
Setelah rampung, gedung baru itu diperkirakan mampu menampung hingga 83.000 penumpang per hari, naik signifikan dari kapasitas sebelumnya yang sekitar 26.000 penumpang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang