Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Jelas Ditempatkan di Mana, Penyintas Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi Terpaksa Kontrak Rumah

Kompas.com - 09/03/2022, 21:28 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah penyintas bencana gerakan tanah di Kampung Nyalindung, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat banyak yang memindahkan perlengkapan rumah tangga ke tempat aman.

Salah seorang penyintas bencana gerakan tanah, Enung Nuraeni (42) mengatakan terpaksa memindahkan seluruh perlengkapan rumah tangga ke rumah kontrakan di wilayah Desa Cikadu.

"Sampai saat ini belum jelas ditempatkan di mana. Saya inisiatif sendiri saja cari kontrakan, walaupun jujur tidak punya uang," kata Enung kepada Kompas.com di sela-sela mengevakuasi barang-barang miliknya di Kampung Nyalindung, Palabuhanratu, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Kebutuhan Penyintas Bencana Banjir di Sukabumi, Mulai Pakaian hingga Keperluan Anak

Menurut dia sejak bencana gerakan tanah merusak bangunan rumahnya, barang-barang dititipkan dan di simpan di beberapa tempat. Di antaranya ada juga yang di simpan di depan masjid.

"Bila terus-terusan di simpan di masjid, enggak enak juga sama warga. Meskipun warga membolehkan," ujar Enung.

"Kami hanya menyelamatkan barang-barang saja, kalau sehari-hari kami masih di pengungsian di majelis taklim," sambung dia.

Sediakan empat mobil

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat kerahkan empat unit mobil untuk evakuasi barang milik penyintas bencana gerakan tanah.

Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi Medi A Hakim mengungkapkan dalam penanganan bencana gerakan tanah ini mengerahkan empat unit mobil yaitu truk, dan tiga unit mobil bak terbuka.

"Ada empat mobil yang disiapkan untuk membantu para penyintas mengevakuasi barang miliknya," ungkap Medi kepada Kompas.com di lokasi bencana Kampung Nyalindung, Palabuhanratu, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Angin Puting Beliung Sapu Sukabumi, 90 Rumah Warga Rusak

Menurut dia, di antara para penyintas bencana ada yang memindahkan barang-barang atau perlengkapan rumah tangga itu ke rumah keluarga, kerabat hingga ke tempat kontrakan.

"Selama tanggap darurat ini sudah ada 15 kepala keluarga yang mengevakuasi barang," ujar Medi.

"Dalam evakuasi barang ini juga sudah lengkap tim BPBD yang dibantu para sukarelawan," sambung dia.

Pantauan Kompas.com sejumlah pegawai BPBD Kabupaten Sukabumi bersama para sukarelawan dari berbagai lembaga kemanusiaan mengangkut barang-barang ke mobil yang sudah disiapkan.

Berbagai jenis perlengkapan rumah tangga yang akan dipindahkan seperti kursi tamu, lemari, kasur, alat dapur dan lainnya. Proses pengangkutan dari lokasi ke jalan membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Bencana gerakan tanah melanda Kampung Nyalindung, Desa Pasirsuren dan Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu mulai dilaporkan Maret 2021.

Pergerakan tanah ini terus berkembang merusak bangunan rumah seiring musim hujan. Puncaknya, bencana geologi terjadi saat hujan mengguyur seharian pada 1-2 Maret 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Suara Terbanyak di Golkar, Airin Siap Mundur demi Pilgub Banten

Raih Suara Terbanyak di Golkar, Airin Siap Mundur demi Pilgub Banten

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Senin Siang Masih Ngobrol dengan Tetangga, Sorenya Nenek Asiah Ditemukan Tewas

Senin Siang Masih Ngobrol dengan Tetangga, Sorenya Nenek Asiah Ditemukan Tewas

Bandung
Sengketa Dago Elos, Polda Jabar Tetapkan Duo Muller Jadi Tersangka

Sengketa Dago Elos, Polda Jabar Tetapkan Duo Muller Jadi Tersangka

Bandung
PMI Asal Cirebon Meninggal di Korsel, Keluarga Sebut Korban Dikeroyok 5 Orang

PMI Asal Cirebon Meninggal di Korsel, Keluarga Sebut Korban Dikeroyok 5 Orang

Bandung
Akhir Kasus 'Istriku Ternyata Laki-laki'

Akhir Kasus "Istriku Ternyata Laki-laki"

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Bandung
Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Bandung
Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Bandung
Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Bandung
Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Bandung
Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, 'Pengantin Wanita' Mengaku Bernama Adinda Kanza

Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, "Pengantin Wanita" Mengaku Bernama Adinda Kanza

Bandung
Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Bandung
Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com