Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harap-harap Cemas Dikomplain Pelanggan, Cerita Ojol Terjebak "One Way" di Lembang

Kompas.com - 06/05/2022, 17:39 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sudah lima hari Kawasan Wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diserbu wisatawan. Setiap harinya, ribuan kendaraan wisata tumplak di jalur wisata.

Puluhan personel dari kepolisian diterjunkan untuk mengatur kepadatan kendaraan. Rekayasa lalu lintas satu jalur atau one way pun diberlakukan berulang kali.

Di tengah pemberlakuan rekayasa lalu lintas, baik roda dua maupun roda empat harus mengalah demi kelancaran arus. Klakson kendaraan sahut menyahut meminta polisi segera membuka jalur.

Baca juga: Kawasan Wisata Lembang Mulai Lengang, Polisi Tetap Berlakukan One Way

Terjebak One Way

Di tengah barisan kendaraan roda dua, raut wajah resah tampak dari balik kaca helm Dindin (45). Pengemudi ojek online ini tampak sedang buru-buru mengantarkan pesanan pelanggannya.

Di tengah kepadatan, kepada Kompas.com, Dindin mengaku tengah menerima pesanan makanan dari pelanggannya.

Keringat dingin bercampur debu jalanan menambah keresahan dan harap-harap cemas khawatir pesanannya dibatalkan pelanggan lantaran terlalu lama.

"Saya lagi perjalanan mau ambil makanan di dekat Grand Hotel Lembang terus diantar ke Farm House, tapi terjebak one way di Simpang Beatrix," ungkap Dindin saat mengantre di Simpang Beatrix, Lembang, Jumat (6/5/2022).

Rupanya, bukan kali ini saja Dindin terjebak macet saat rekayasa lalu lintas di Lembang. Semenjak Lembang diserbu wisatawan, Dindin sudah tiga kali terjebak rekayasa one way.

"Ya lumayan terhambat (perjalanannya), tapi mau bagaimana lagi, kita ya hanya bisa ikut aturan saja," kata Dindin.

Satu hal yang ia takutkan dari keterlambatan, Dindin khawatir kustomernya kecewa atas pelayanan yang dia berikan.

Untuk itu, ia selalu melaporkan kondisi atau hambatan yang bisa membuat molor waktu pengantaran pesanan.

"Saya selalu konfirmasi dulu kalau kondisinya terjebak one way. Saya foto (komdisis) juga biar ada buktinya. Alhamdulillah pelanggan mengerti semua dan enggak komplain," tutur Dindin.

Baca juga: Rainbow Slide, Wahana Baru di Lembang KBB yang Diserbu Ribuan Pengunjung

Polisi minta pengendara saling mengerti

Sementara itu, Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Cimahi Kompol Zulkarnaen meminta masyarakat mengerti atas kondisi padatnya arus kendaraan.

"Konsekuensi dari pada rekayasa one way memang seperti itu, kita tahu tentu ada pro-kontra dan ada yang tidak senang. Kita minta pengertiannya," imbau Zulkarnaen.

Menurut Zulkarnaen, rekayasa lalu lintas ini merupakan upaya kepolisian untuk mengurai kepadatan agar tidak terjadi kemacetan lebih ekstrem.

"One way itu kita lakukan agar roda kendaraan tetap berputar. Kalau kita alirkan kendaraan seperti biasa, tentu akan terjadi penumpukan luar biasa di Lembang sehingga kita harus melakukan one way. Memang banyak yang komplain, tapi ada batas maksimal 15 menit," jelas Zulkarnaen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Bandung
Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com