BANDUNG,KOMPAS.com - Polisi saat ini tengah menggelar Operasi Bina Kusuma dan Operasi Libas Lodaya 2022 untuk mengantisipasi tindakan kriminal di wilayah Jawa Barat (Jabar).
Salah satu atensi kepolisian saat ini adalah kembali maraknya kelompok bermotor atau geng motor.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Ibrahim bahkan menyebut bahwa akhir-akhir ini aksi kekerasan yang dilakukan geng motor itu cukup banyak dan meresahkan masyarakat Jabar.
Baca juga: Buntut Sungai Cimeta Bandung Barat Berwarna Merah, DLH Jabar Periksa 2 Pembuang Limbah
Menurutnya, ada beberapa daerah yang dinilai cukup rawan aksi tindak kekerasan kelompok bermotor ini.
"Dari data yang ada, seperti di Cirebon, Bogor dan Sukabumi, ini sudah banyak menimbulkan korban sehingga memang perlu diambil tindakan," ucapnya.
Akibat dari tindakan gerombolan bermotor itu, kondisi masyarakat merasa tidak nyaman ketika melakukan aktivitas malam hari.
Baca juga: Polda Jabar Instruksikan Tembak di Tempat bagi Kelompok Bermotor yang Lakukan Kekerasan
"Kondisinya masyarakat sudah merasa tidak nyaman berada di jalan apalagi yang berangkat malam, merasa resah dengan kondisi ini, otomatis kondisinya tidak akan dibiarkan," kata Ibrahim.
Dengan digelarnya operasi Bina Kusuma, petugas akan berorientasi pada tindakan preemtif dan preventif untuk melakukan pembinaan dan pendataan terhadap kelompok-kelompok bermotor di Jawa Barat.
Sedangkan Operasi Libas Lodaya 2022 akan berorientasi pada tindakan represif terhadap para kelompok bermotor ketika kembali berulah menggangu keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
Bahkan instruksi tindakan tegas tembak ditempat pun disampaikan Polda Jabar kepada setiap kepala wilayah di masing-masing daerah.
Dari hasil operasi ini, sebanyak 12 kelompok bermotor telah dinyatakan bubar.
Sedangkan sisanya masih dalam pemantauan, polisi tak akan memberi ruang bagi mereka yang melakukan tindakan kekerasan.
Bahkan Ibrahim dengan tegas meminta kelompok bermotor tersebut untuk membubarkan diri apabila tak bermanfaat dan masih melakukan tindakan kekerasan.
"Sisanya geng motor yang lain tidak akan kita berikan ruang, ini juga warning kepada geng motor lain kalau enggak bermanfaat lebih bagus bubarkan saja, karena masyarakat sudah resah dengan geng motor yang cukup mengganggu ini," ucap Ibrahim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.