SUKABUMI, KOMPAS.com - Startup asal Korea, WI.Plat menemukan lebih dari 40 titik kebocoran pipa air milik PDAM Tirta Bumi Wibawa Sukabumi, Jawa Barat.
"Kebocoran air merupakan masalah serius," ujar Direktur PDAM Tirta Bumi Wibawa Sukabumi, Abdul Kholik Fajdawani di Sukabumi, Jumat (1/7/2022).
Kebocoran ini tidak hanya terjadi di Sukabumi, tapi di seluruh Indonesia. Data Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) pada 2019, tingkat kehilangan air pada PDAM di seluruh Indonesia rata-rata sebesar 33,16 persen.
Baca juga: Air Sungai di Klaten Dipenuhi Busa dan Banyak Ikan Mati, Ini Penyebabnya
Tingkat kehilangan air ini terus meningkat. Pada 2015, PDAM kehilangan air sebesar 32,47 persen. Kemudian, peningkatan kehilangan air juga terjadi pada 2017 sebanyak 32,80 persen.
Untuk menekan tingkat kebocoran air, Sukabumi menjadi pilot project Creative Technology Solution (CTS) Program yang diselenggarakan Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Hasilnya 40 titik kebocoran signifikan ditemukan. Kebocoran itu langsung diperbaiki di dua area pilot project.
Baca juga: Air Laut di Cilacap Berubah Jadi Hitam, Ini Penyebabnya
Dengan perbaikan tersebut, pengurangan kebocoran air sekitar 1.500 meter kubik per hari, yang cukup untuk memasok air keran tambahan ke lebih dari 3.000 warga Kota Sukabumi.
Kholik menjelaskan teknologi yang dikembangkan. Yakni dengan menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi cloud serta sistem manajemen kebocoran air.
Pengurangan kebocoran lokal yang dilakukan seperti pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penerapan platform manajemen kebocoran air dan pembangunan sistem untuk saluran air Sukabumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.