Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Sering Dihina, Pegawai Pabrik Tahu di Garut Bunuh Rekan Kerjanya Sendiri Saat Tidur

Kompas.com - 15/09/2022, 18:11 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Gara-gara sakit hati sering diperintah dengan kata-kata kotor dan kasar, YM (34) seorang pekerja pabrik tahu di Kecamatan Cibiuk menghabisi nyawa R (47), rekan kerjanya sendiri yang sedang tidur di mess pabrik tahu tempat kerjanya.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono dalam konferensi pers di Mapolres Garut mengungkapkan, YM mengaku menghabisi nyawa rekannya sendiri karena sakit hati sering dihina oleh korban. Kejadian ini dilakukan pada Senin (12/09/2022) dinihari sekitar pukul 02.30.

"Korban sedang tidur, kemudian pelaku datang dan memukul kepala korban dengan besi sebanyak dua kali," jelas Wirdhanto.

Baca juga: Heboh, Sekelompok Siswa SMK di Palangkaraya Bunuh dan Konsumsi Kucing Saat PKL

Setelah menghabisi nyawa R, menurut Wirdhanto, pelaku langsung kabur. Pada pagi harinya, warga menemukan korban telah meninggal dengan luka di bagian kepala di atas tempat tidurnya dalam kamar mes pabrik tahu yang ada di Desa Majasari Kecamatan Cibiuk.

Menurut Wirdhanto, antara korban dan pelaku sebenarnya tinggal di pabrik tahu yang ada di Desa Majasari Kecamatan Cibiuk dan satu kamar.

YM diketahui warga Kabupaten Bandung Barat dan baru bekerja selama dua bulan di pabrik tahu tersebut. Sementara korban R sudah bekerja di pabrik tahu itu selama kurang lebih dua tahun.

Selama bekerja, menurut Wirdhanto, korban sering mengolok-olok pelaku hingga pelaku menyimpan dendam.

"Beberapa jam setelah korban ditemukan meninggal, kita sudah mengidentifikasi pelaku dan menetapkan tersangka," katanya.

Setelah itu, tim Sancang Polres Garut pun melakukan pengejaran hingga pada Selasa (13/09/2022) malam, pelaku berhasil diamankan di Desa Citapen Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat di rumah saudaranya.

Selain menghabisi nyawa korban, pelaku pun juga mengambil dompet milik korban yang berisi uang sebesar Rp 2 juta dan handphone milik korban.

Pelaku menurut Wirdhanto akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan meninggal dunia dengan ancaman hukuman mencapai 20 tahun penjara.

Sementara, YM mengaku, selama dua bulan kerja di pabrik tahu, pelaku sering menghina dan menyuruh dirinya dengan kata-kata kasar yang membuat dirinya sakit hati.

Baca juga: Kronologi Anak Bunuh Ibunya di Tarakan, Pelaku Ingin Menikah tapi Tak Punya Pacar

YM mengaku, di malam kejadian dirinya saat itu tidur seperti biasa, namun di tengah malam terbangun. Saat terbangun, dirinya pun sempat meminum kopi dan merokok. Setelah itu, dirinya berniat bekerja kembali namun dirinya merasa bingung mau mengerjakan apa hingga akhirnya ide untuk menghabisi nyawa R muncul.

"Saya tidur, terus terbangun, saya minum kopi sama rokok, terus saya mau kerja lagi, tapi saya bingung mau kerja lagi, tiba-tiba muncul ide itu," katanya.

YM mengaku, sengaja membawa besi yang digunakan untuk memukul kepala korban dari rumah warga tidak jauh dari mess pabrik tahu tempatnya bekerja.

Setelah mendapatkan besi tersebut, YM pun kembali ke kamar dan langsung memukulkan besi tersebut je kepala korban yang tengah pulas tertidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com