Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apotek di Cianjur Tak Jual Obat Sirup Anak, Taati Instruksi Kemenkes

Kompas.com - 21/10/2022, 07:45 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pemilik apotek di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memilih menarik obat sirup paracetamol menyusul adanya larangan dari pihak Kementerian Kesehatan RI.

Ikhsan, seorang pemilik apotek di bilangan Sawahgede, Cianjur, mengatakan, tidak akan memperjualbelikan obat jenis itu untuk sementara waktu.

Hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri setelah mengetahui informasi tersebut (larangan menjual) dari pemberitaan di media massa.

Baca juga: Tanggapi SK Kemenkes, Dinkes Karo Imbau Seluruh Apotek Setop Penjualan Semua Obat Sirup

“Kalau resminya ke kita sebagai penjual obat seperti surat atau selembaran, misalnya, belum ada. Tapi kita inisiatif saja tidak menjualnya dulu,” kata Ikhsan saat dihubungi via telepon seluler, Kamis (20/10/2022) petang.

Padahal, Ikhsan mengaku baru saja mendapatkan pasokan obat tersebut. Namun, memilih untuk menyimpannya sampai ada pengumuman lebih lanjut dari pemerintah.

“Ya mau bagaimana lagi, daripada ada apa-apa,” ujar dia.

Ikhsan menuturkan, sejak ada larangan ini, ada beberapa konsumen yang sempat menanyakan obat tersebut, tetapi jumlahnya tidak banyak.

“Sebenarnya jarang ada yang nanyain juga, paling yang obat sirup untuk batuk dan flu, itu yang paling banyak (konsumennya),” ujar Ikhsan.

Baca juga: Obat Sirup Disetop, IDAI Jabar Sarankan Pakai Kompres hingga Perbanyak Air Putih Saat Anak Demam

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta apotek tidak menjual obat sirup anak untuk sementara.

Selain itu, disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Irvan Nur Fauzy, dokter dan tenaga kesehatan juga dilarang memberikan resep obat sirup atau cair.

“Sebagaimana yang tertuang dalam surat edaran itu sudah kita teruskan ke semua jejaring, tinggal pengawasannya di lapangan,” kata Kepala Dinkes Cianjur Irvan Nur Fauzy kepada Kompas.com via telepon selular, Kamis (20/10/2022).

Larangan ini merujuk pada instruksi Kementerian Kesehatan sebagai upaya kewaspadaan atas kasus gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal.

Disebutkan, pihak dinkes akan berkordinasi dengan Satpol PP kaitan dengan upaya pengawasan, di tingkat apotek, toko obat, dan di ritel-ritel yang menjual obat serupa.

Sebagai ganti obat sirup, Irvan menganjurkan untuk meresepkan obat kapsul yang dipuyerkan untuk anak-anak.

“Untuk masyarakat bukan berarti tidak ada obat pengganti, kan ada juga yang jenis kapsul, tablet atau yang dipuyerkan. Sebelum ada keputusan resmi, untuk sementara jangan mengonsumsi yang jenis sirup dulu,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com