BANDUNG, KOMPAS.com - Asep Lampu, biasa ia disebut. Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bandung ini mendapat nama unik tersebut dari sesama relawan.
Berbeda dengan nama aslinya, Asep Mustofa (46). Rupanya, nama unik itu disematkan pada Asep, bukan tanpa alasan.
Pasalnya, pria yang bergabung Tagana pada 2012 itu menguasai ilmu kelistrikan terutama rooting kabel.
Baca juga: Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah Tali Asih sebagai Hambatan
Bahkan, Asep kerap membawa peralatan listrik mulai dari kabel berbagai ukuran, terminal listrik, hingga MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Pemutus Sirkuit Miniatur.
Tak hanya itu, dia juga membawa bor lubang biopori, hingga wadah plastik untuk memunguti sampah.
Semua peralatan itu, disimpan Asep di motornya menggunakan kantong kurir yang dipasang di jok bagian belakang.
"Ini setiap hari saya bawa, karena saya mengusai bidang kelistrikan, semua pasti bertanya apa hubungannya dengan kebencanaan," ujar Asep ditemui di Mako Tagana di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024).
Baca juga: Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur
Asep menjelaskan, peralatan tersebut dibawanya lantaran unsur kelistrikan kerap berkaitan dengan bencana kebakaran.
Menurutnya, tak banyak warga yang menyadari bahwa unsur listrik, mulai dari muatan kabel sering menjadi penyebab kebakaran.
"Apakah bermanfaat di kebencanaan? ternyata terbukti dalam bencana kebakaran, tapi masih banyak masyarakat yang bingung apakah kebakaran masuk bencana karena masuknya bencana sosial. Ternyata salah satunta penggunaan perkabelan, mereka gak tahu berapa kapasitas kabel itu untuk sebuah setrika, magicom, itu kan banyak yang gak tahu yang penting mah nyala," ungkap dia.
Kesadaran tentang listrik yang kerap menjadi unsur kebakaran, sambung Asep, masih kurang disadari masyarakat. Kebanyakan masyarakat hanya berfikir yang praktis saja.
"Untuk jalur listrik yang penting mah nyala, enggak ada yang berfikir nilai-nilainya, kalau kebakaran siapa yang rugi? tetangga paling ngabantuan dengan kata kasihan, ya gitulah mininal kesadaran bisa terus ditingkatkan. Yang mengurangi risiko kebakaran yakni penggunaan kabel," kata Asep.
Asep tak mengenal malu atau minder dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang relawan Tagana.
Sepada motor yang lengkap dengan peralatan kelistrikan dan operasi sampah itu sudah pasti dibawa untuk mengedukasi masyarakat soal kebakaran, kebencanaan, dan lingkungan.
Tak tanggung-tanggung, dalam sehari Asep menargetkan mendatangi 5 desa di Kecamatan Rancaekek untuk memastikan situasi atau membantu masyarakat yang memerlukan tenaganya.