Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Pasang LEWS, Peringatan Dini Longsor, Dekat Lokasi Hunian di Sukabumi

Kompas.com, 27 Oktober 2022, 07:37 WIB
Budiyanto ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) memasang sistem peringatan dini longsor atau landslide early warning system (LEWS) di Sukabumi dan Bandung Barat, Jawa Barat.

Di Sukabumi, LEWS dipasang di Kampung Pasir Salam, Jalan Sukabumi - Sagaranten, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung.

Penggunaan peringatan dini longsor ditandai dengan simulasi sekaligus uji coba instrumen peringatan dini dan kemampuan merespon Tim Siaga Bencana yang digelar Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Deteksi Longsor Susulan di Sukabumi Dipasangi Elwasi dari Banjarnegara

Simulasi melibatkan Tim Siaga Bencana (TSB) Desa Kertaangsana, masyarakat setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan BNPB.

Ketua Tim Layanan Sistem Peringatan Dini Berbasis Komunitas (SPDBK) Kabupaten Sukabumi - BNPB Hesthy Widi Astuty mengungkapkan kegiatan ini sudah direncanakan dari 2021, dan pemilihan lokasi di sini ada pengajuan dari Provinsi Jawa Barat pada 2019.

"Kegiatan ini menjadi prioritas nasional, dan kami lihat dari indeks risiko bencana Kabupaten Sukabumi memang tinggi. Makanya kami pilih sebagai lokasi pelaksanaan layanan sistem peringatan dini 2022," ungkap Hesthy kepada awak media selesai simulasi di Kampung Pasir Salam, Rabu.

Pemasangan sistem peringatan dini longsor di Desa Kertaangsana karena berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Bandung terdapat retakan tanah.

"Memang di sini selain gerakan tanah ada juga retakannya, nah itulah yang menjadi pertimbangan pemasangan alat (LEWS) di sini," ujar Analis Kebijakan Ahli Muda pada Direktorat Peringatan Dini BNPB itu.

Baca juga: Inovasi BMKG untuk Peringatan Dini Longsor Diluncurkan, Berbasis Prediksi Cuaca Ekstrem

"Dan karena informasinya juga ada hunian tetap (huntap), ini juga sebetulnya investasi bagi daerahnya. Juga penguatan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak mau bergeser ke huntap, kami kuatkan dengan alat ini semoga masyarakat yang mau bergeser ke huntap bersedia," sambung Hesthy.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan menyambut baik pemasangan sistem peringatan dini longsor.

Wawan mengucapkan terima kasih kepada BNPB yang sudah memilih Kabupaten Sukabumi sebagai penerima bantuan dan pelatihan masyarakat sekaligus pembentukan Tim Siaga Bencana (TSB) Desa Kertaangsana.

"Saya terinspirasi untuk mereplikasi kegiatan seperti ini, walaupun mungkin alatnya bisa lebih disederhanakan. Tetapi konsepnya ini yang luar biasa," kata Wawan di lokasi Kampung Pasar Salam.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau