Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Terungkapnya Kasus ART Disiksa dan Disekap Majikan di Bandung Barat, Warga Dengar Tangisan Korban Setiap Malam

Kompas.com - 30/10/2022, 09:55 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.COM - Seorang perempuan asisten rumah tangga di Kabupaten Bandung Barat disiksa dan disekap majikannya hingga kemudian ditolong warga sekitar. Penyiksaan tersebut berlangsung selama dua atau tiga bulan.

Peristiwa penyiksaan dan penyekapan ART itu terjadi di sebuah rumah di Perumahan Bukit Permata, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Warga bersama aparat kepolisian dan TNI menolong ART itu dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Proses penolongan dan evakuasi dilakukan pada Sabtu (29/1/2022) lalu.

Baca juga: ART Asal Garut Diduga Disiksa Majikan di Bandung Barat, Warga Dobrak Rumah Pelaku

Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor menjelaskan, kasus penyiksaan dan penyekapan itu berawal dari kecurigaan warga terhadap suara menangis korban.

Korban yang merupakan warga Limbangan, Garut, itu kerap mendengar korban menangis.

Hal itu sering didengar warga hampir setiap malam selama dua atau tiga bulan. Warga curiga korban disiksa oleh majikannya.

"Sudah sekitar dua atau tiga bulan disiksanya. Hampir setiap malam, korban terdengar menangis," kata Aas dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

Menurut Aas, kobran juga terlihat beberapa kali berada di luar rumah saat cuaca sedang hujan. Kejadian itu menguatkan kecurigaan warga bahwa korban memang disiksa oleh majikannya.

"Bahkan, korban sering dihujankan di luar rumah kalau malam hari. Dari beberapa kejadian yang terlihat itu akhirnya kecurigaan warga menguat," jelas Aas.

Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke pemerintah Desa Cilame. Selanjutnya kepala Desa Cilame berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk menolong korban.

Warga didampingi aparat polisi dan TNI mendobrak rumah tempat bekerja korban di Perumahan Bukit Permata. Kemudian warga mengevakuasi korban yang menderita sejumlah luka di tubuhnya.

"Saya apresiasi warga yang tidak main hakim sendiri. Saat pendobrakan, warga didampingi aparat dan Babinsa dan Bhabinkambtibmas mendobrak rumah itu untuk mengevakuasi ART yang diduga menjadi korban keerasan dan penyekapan tersebut," kata Aas.

Menurut Aas, terdapat sejumlah luka di tubuh korban saat ia dievakuasi. Akhirnya korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis dan visum.

"Betul ada luka-luka. Lebam di kedua matanya, dan ada luka di bagian punggung. Lebih lengkapnya nanti menunggu hasil visum," tambah Camat Ngamprah Agnes Virganty.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com