Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anoy Roz Alih Profesi dari Pegawai Kantoran ke Binaragawati, Terinspirasi Agnez Mo

Kompas.com - 12/11/2022, 06:45 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Nama binaragawati Anoy Roz mencuat ke permukaan usai mengalami tindakan kekerasan oleh driver ojek online (ojol).

Ia dipukul dan ditendang driver ojol di depan Gedung Bandung Electronic Center (BEC). Ia memilih untuk tidak melawan karena ingin menjaga etika sebagai seorang atlet.

Baca juga: Mengenal Anoy Roz, Binaragawati yang Ditendang Driver Ojol, Pernah Juarai Kontes Asia Tenggara

Padahal kemampuannya di bidang bela diri pun sangat mumpuni. Sebab, selain atlet binaraga, Anoy Noz juga anggota bela diri Tarung Derajat.

"Saya melatih otot bukan untuk kriminal, tapi untuk prestasi," ujar Anoy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Prinsipnya ini membuat ia mondar mandir menjadi juara. Beberapa kejuaraan pernah ia taklukan, termasuk juara 1 Miss Fitnes Physique se-Asia Tenggara.

Baca juga: Binaragawati Dianiaya Driver Ojol di Bandung, Korban Lapor Polisi

Terinspirasi Agnez Mo

Namun sebenarnya menjadi binaragawati bukan impian masa lalunya.

Sebelum menjadi binaragawati, Anoy Roz merupakan pekerja kantoran. Hingga suatu hari ia terpukau oleh body goals-nya Agnez Mo dalam lagu Coke Bottle.

Dari sana ia rajin fitnes. Perlu beberapa tahun untuk dirinya memiliki otot seperti Agnez Mo.

Dalam prosesnya, body goals yang diinginkan Anoy Roz berubah. Ia tertarik dengan otot yang dimiliki binaragawati di luar negeri.

"Saya melihatnya indah," ucap dia.

Ia pun berlatih keras untuk menggapainya. Ia latihan setiap hari dengan durasi yang berbeda tergantung bagian apa yang ingin dilatih. Misal, untuk latihan kaki ia akan menghabiskan waktu 2-2,5 jam.

Dalam hal makan, ia memperbanyak protein dan meminimalisir karbohidrat. Setiap hari, ia mengonsumsi 1 kilogram dada ayam.

"Sayur, buah, semua lengkap dikonsumsi," ungkap dia.

Berita sebelumnya, Anoy Roz melaporkan penganiayaan yang menimpa dirinya ke Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung.

Kuasa hukum korban, Ucok Rolando P Tamba mengatakan, dugaan penganiayaan itu terjadi pada 1 November 2022. Saat itu korban hendak pergi dari Bandung Electronic Center (BEC) ke Metro Indah Mall (MIM) di Jalan Soekarno Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com