Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes di Ciamis Terjemahkan Kitab Kuning ke Bahasa Inggris, Indonesia, dan Sunda

Kompas.com - 03/02/2023, 09:31 WIB
Candra Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Pesantren Raudhatul Irfan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meraih dua penghargaan pada program Apresiasi Ulama dan Pesantren Juara yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat awal 2023.

Ada tiga indikator dalam penilaian program Apresiasi Ulama dan Pesantren Juara. Yakni inovatif, inspiratif, dan kreatif.

Pimpinan Ponpes Raudhatul Irfan, Ustad Irfan Soleh mengatakan, kreativitas dan inovasi yang diajukannya pada kompetisi Ulama Juara adalah kitab kuning terjemah Sunda, Indonesia, dan Inggris. Terjemah kitab kuning itu, diberi nama Kitab Kuning Metode Irfani.

Baca juga: Karut-marut Program Petani Milenial Jabar, Mau Untung Malah Buntung

"Saat ini sudah ada beberapa kitab yang kami terjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu kitab Safinah Metode Irfani, Riyadhul Badi'ah Metode Irfani, Tijan Darori Metode Irfani, Tafsir Jalalain Juz 2 dan Juz 3," jelas Ustad Irfan Soleh melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2023).

Rencananya, sambung Irfan, pihaknya akan menerjemahkan semua kitab kuning yang dipelajari di Pesantren Raudhatul Irfan pada jenjang ibtida dan tsanawi.

Selain itu, pihaknya memperlihatkan manuskrip yang diberi nama sebagai Mind Mapping Kitab Kuning. Mind mapping ini menyajikan muatan kitab kuning dalam bentuk skema agar mudah dipahami santri.

Baca juga: Jadi Selingkuhan Kompol D, Nur Penumpang Audi A6 Harus Diperiksa Ulang karena Keterangan Palsu

"Manuskrip mind mapping kitab kuning yang sudah jadi yaitu kitab fathul qorib dan on progress kitab Fathul Mu'in dan Alfiyah ibn Malik," ucap Irfan.

Lebih lanjut, dia menjelaskan alasan menerjemahkan kitab kuning ke dalam bahasa inggris karena pesantrennya mempunyai sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas islam terpadu (SMPIT dan SMAIT) Irfani Quranicpreneur Bilingual School.

Sebagai sekolah bilingual, tentunya buku dan kitab yang dipakai para siswa harus bilingual.

"Ide itu semakin kuat setelah kami lolos program English For Ulama yang juga diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ada kebutuhan 'pasokan' da'i yang tidak hanya bisa membaca kitab kuning namun juga bisa mendakwahkannya dalam bahasa asing ke berbagai belahan dunia," jelasnya.

Irfan menambahkan, ciri khas pesantrennya adalah Quranic Entrepreneurship. Para santri mempelajari cara membaca Alquran, juga memahaminya dengan mempelajari tafsir, hadits dan beragam kitab kuning.

Kemudian dalam sisi Entrepreneurshipnya, pihak pesantren mengajarkan para santri untuk berupaya menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

Salah satu masalah yang terus diupayakan solusinya adalah masalah limbah penggilingan aren.

"Limbah ini kemudian kami jadikan media jamur merang. Jamur tersebut kami jual tidak hanya yang mentahan namun juga kalengan siap saji," jelas Ustad Irfan.

Setelah tidak lagi dipakai sebagai media jamur merang, limbah aren itu kemudian diolah menjadi pupuk organik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com