Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Haru Puluhan Orangtua Siswa SMPN 3 Garut Menangis dan Peluk Anak Mereka yang Alami Kecelakaan

Kompas.com - 13/02/2023, 20:18 WIB
Ari Maulana Karang,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com– Puluhan orangtua siswa SMPN 3 Garut, Jawa Barat, yang anaknya ikut rombongan bus kecelakaan di Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (12/2/2023) malam, menyambut anak mereka yang tiba di sekolah dengan isak tangis, Senin (13/2/2023) malam.

Selain orangtua siswa, para guru juga ikut larut dalam suasana haru mengingat ada sembilan guru yang jadi pendamping 98 siswa yang melakukan study tour ke Jogja tersebut.

Baca juga: Kronologi Bus Rombongan Study Tour SMPN 3 Garut Kecelakaan di Jalur Maut Daendels Purworejo Tewaskan 1 Orang

Para orangtua berkumpul di sepanjang jalan menuju ke SMPN 3 Garut yang berada di Jalan Ahmad Yani Sukaregang, Garut.

Baca juga: Murid SMPN 3 Garut yang Terluka karena Kecelakaan Bus di Jalan Daendels Purworejo Pulang dari RS di Kulon Progo

 

Begitu para siswa turun dari bus, masing-masing orangtua langsung memeluk anak mereka dan menangis terharu.

Para siswa dan orangtua pun langsung dibawa ke lingkungan sekolah untuk mendapat pemeriksaan medis lanjutan oleh tim medis yang telah disiapkan di sekolah.

Beberapa siswa tampak harus ditandu turun dari bus dan langsung diangkut menuju ruang pemeriksaan yang telah disiapkan sekolah.

Dua ambulans juga disiapkan untuk mengangkut siswa yang perlu mendapat perawatan.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang menerima kedatangan siswa mengungkapkan, pemeriksaan lebih lanjut, terutama dilakukan terhadap 17 anggota rombongan yang mengalami luka ringan hingga sedang, termasuk guru pendampingnya.

Sementara, siswa yang mengalami luka ringan bisa langsung pulang bersama orangtuanya.

Kepada para orangtua siswa, Helmi menegaskan, apa yang menimpa rombongan study tour siswa SMPN 3 Garut tersebut merupakan musibah yang bisa terjadi di mana saja.

Rombongan study tour siswa SMPN 3 sendiri diikuti oleh 98 orang siswa dengan sembilan orang guru pembimbing.

“Ini musibah, di manapun bisa terjadi, bukan karena ke Jogja. Saya lihat sudah ada kehati-hatian dari sekolah, tiap mobil sudah ada empat guru pendamping untuk mengawal perjalanan,” katanya di hadapan para orangtua siswa di aula SMPN 3 Garut, Senin (13/2/2023) petang.

Selain itu, menurut Helmi, pihak sekolah juga telah memilih biro perjalanan yang bagus dan kendaraan yang baik.

Namun, dalam perjalanannya terjadi kecelakaan yang tidak bisa dihindari hingga salah satu bus yang ditumpangi siswa terguling ke kanan.

Dari pantauan Kompas.com di SMPN 3 Garut, sedikitnya ada lebih dari 10 siswa dan satu guru perempuan yang akhirnya dirujuk ke RSU dr Slamet Garut untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com