Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Ajarkan Anatomi Tubuh, Guru Disabilitas di Cirebon Cabuli Siswi Disabilitas Mental hingga Trauma

Kompas.com - 24/02/2023, 19:03 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Seorang guru disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mencabuli siswinya sendiri.

Guru yang menyandang disabilitas tunanetra, mencabuli siswinya yang juga penyandang disabilitas grahita atau keterbelakangan mental.

Guru tersebut melakukan aksinya dengan modus mengajarkan anatomi tubuh manusia, padahal pelaku adalah guru seni budaya dan komputer.

Polisi menangkap pelaku untuk mempertangungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Baca juga: Modus Kakek Sopir Truk Lecehkan Laki-laki Penyandang Disabilitas, Korban Alami Trauma hingga Pelaku Jadi Tersangka

Satuan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Cirebon Jawa Barat menangkap pria berinisial IR (28), seorang guru di salah satu SLB di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Anton menyampaikan, pelaku telah mengakui perbuatannya.

Dia melakukan tindakan jahat ini kepada seorang siswinya dalam kurun waktu dua tahun, yakni sejak korban berusia 15 tahun hingga berusia 17 tahun.

“Berdasarkan pemeriksaan, peristiwa ini terjadi pada rentang bulan September 2019 sampai dengan bulan Agustus 2021. Jadi, korban kejadian yang pertama di usia 15 tahun sampai berusia 17 tahun,” kata Anton dalam gelar perkara, Jumat (24/2/2023) petang.

Anton menambahkan, siswi yang menjadi korban pencabulan itu saat ini sedang menjalani pendampingan oleh pihak psikolog. Korban mengalami trauma dengan indikator memiliki rasa takut yang berlebih kepada pria dewasa dan belum dikenal.

Modus guru ajarkan anatomi tubuh

Anton menjelaskan, pelaku mengajarkan mata pelajaran seni budaya dan juga mata pelajaran keterampilan komputer.

Saat pelaku membawa korban ke ruang kelas, pelaku berpura-pura mengajarkan anatomi tubuh, yakni bagian alat kelamin. Saat itulah pelaku melakukan pelecehan seksual.

Korban yang tidak mengerti maksud dan niat jahat pelaku, hanya diam saja.

Namun, tindakan jahat yang pelaku lakukan berulang kali akhirnya terbongkar. Korban melaporkan hal yang menimpanya kepada orangtua.

Keluarga yang marah dan tak terima, langsung melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian.

“Korban saat di sekolah, dia dibujuk oleh pelaku kemudian menjelaskan terkait anatomi bagian-bagian tubuh. Kemudian pelaku meraba-raba korban dan terjadi hingga berulang kali,” kata Anton.

Pelaku melakukan tindakan jahat ini kepada dua orang siswa. Namun, satu korban lainya tidak melaporkan dugaan pencabulan kepada pihak kepolisian.

Meski demikian, polisi masih mendalami terkait potensi adanya korban lain.

Baca juga: Istri di Pontianak Polisikan Suami karena Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku penyandang disabilitas tunanetra ini terancam pasal 82 Junto pasal 76 e Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Sebelum melaporkan kepada kepolisian, pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak sekolah. Pihak sekolah yang juga tidak menyangka akan kejadian itu, langsung melakukan tindakan tegas dengan sanksi pemecatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Bandung
Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com