Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sahur "On the Road" Dilarang di Jabar Selama Ramadhan

Kompas.com - 22/03/2023, 20:16 WIB
Agie Permadi,
Afdhalul Ikhsan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, melarang warga melakukan sahur on the road (SOTR) di jalan-jalan sepanjang Ramadhan 1444 Hijriah.

Hal ini adalah bagian dari upaya menekan tindakan kriminalitas di jalan raya.

"Kami melarang keras kepada warga masyarakat khususnya warga Kabupaten Bogor tidak boleh ada yang melaksanakan SOTR," ucap Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Resep Serundeng Ayam Pedas, Bisa Dijadikan Lauk Awet Saat Sahur

Iman menegaskan, petugas gabungan bakal melakukan pemantauan agar tidak ada warga yang menggelar kegiatan sahur di jalanan atau wilayah hukum Kabupaten Bogor.

Pasalnya, kegiatan tersebut bisa menimbulkan kerumunan massa yang kerap memicu keributan. Larangan ini dimulai Kamis (23/3/2023) dan diterapkan selama bulan Ramadhan.

"Kami akan bekerja sama dengan TNI, Satpol PP, Dishub hingga ke tingkat Camat, tokoh masyarakat untuk  melakukan pencegahan dengan menggelar patroli skala besar. Apabila kegiatan sahur ini tetap dilaksanakan dan melanggar ketertiban masyarakat, maka akan ditindak tegas," ungkapnya.

Baca juga: 25 Twibbon Menyambut Ramadhan 2023, Marhaban Ya Ramadhan!


Iman menyebutkan, pihaknya akan memprioritaskan pembubaran secara persuasif dan humanis.

Selain itu, petugas patroli akan melakukan pemeriksaan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, pemeriksaan barang-barang bawaan senjata tajam.

"Nanti kalau ada yang ketahuan membawa maka akan langsung diamankan dan kegiatan ini akan terus dilaksanakan untuk keamanan bersama agar khusyuk menjalankan ibadah dengan lancar, aman, dan nyaman," katanya.

Alasan pelarangan

Larangan sahur di jalan juga digaungkan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat.

Polisi menila kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan dan gesekan antar kelompok yang dapat memicu terjadinya keributan antarwarga masyarakat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo mengatakan pihak kepolisian bakal melakukan langkah pencegahan dan penjagaan di beberapa wilayah.

Apabila didapati ada kegiatan sahur on the road yang dinilai mengganggu ketertiban maka petugas bakal melakukan tindakan pembubaran.

"Kami melaksanakan kegiatan pencegahan dengan menjaga beberapa wilayah dan juga mungkin kita akan melakukan pembubaran bila Sahur on The Road berpotensi mengganggu Kamtibmas," ujar Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Pemkab Karawang Keluarkan Maklumat, Dilarang Main Petasan sampai Sahur on the Road

Ibrahim menilai, sahur on the road kerap menjadi sarana anak muda untuk berkumpul dan malah menjadi ajang balap liar hingga mabuk-mabukan. Hal ini malah berdampak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Selain itu, kepolisian di wilayah Jawa Barat juga bakal menggelar operasi pencegahan masyarakat yang membawa barang berbahaya, seperti senjata tajam.

"Bahkan operasi kepolisian, pemeriksaan barang-barang berbahaya termasuk senjata tajam akan kami laksanakan kepada masyarakat yang nekat melaksanakan Sahur on The Road," pungkasnya.

Pengawasan ini akan dilakukan oleh seluruh satuan kewilayahan hingga ke Polsek dengan cara melarang aktivitas sahur on the road saat bulan suci Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nama Buronan Andi dan Dani Kasus Vina Cirebon Dihapus, Polisi: Hanya Asal Sebut

Nama Buronan Andi dan Dani Kasus Vina Cirebon Dihapus, Polisi: Hanya Asal Sebut

Bandung
Orangtua Minta Maaf Usai Video Anaknya Kecelakaan di Purwakarta Sudutkan Polisi

Orangtua Minta Maaf Usai Video Anaknya Kecelakaan di Purwakarta Sudutkan Polisi

Bandung
2 Ekor Macan Tutul Melenggang di TNGGP, Pendaki Diminta Tak Panik

2 Ekor Macan Tutul Melenggang di TNGGP, Pendaki Diminta Tak Panik

Bandung
Alasan Polisi Butuh 8 Tahun untuk Tangkap Pembunuh Vina

Alasan Polisi Butuh 8 Tahun untuk Tangkap Pembunuh Vina

Bandung
2 Anak Hanyut di Sungai Cicatih Sukabumi, 1 Selamat 1 Hilang

2 Anak Hanyut di Sungai Cicatih Sukabumi, 1 Selamat 1 Hilang

Bandung
8 Terpidana Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan, Apa Kata Polisi?

8 Terpidana Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan, Apa Kata Polisi?

Bandung
Dituduh 8 Tahun Palsukan Identitas Jadi Robi, Pegi: Itu Panggilan Gaul Saya

Dituduh 8 Tahun Palsukan Identitas Jadi Robi, Pegi: Itu Panggilan Gaul Saya

Bandung
The Giant Titans, Bunga Bangkai Raksasa yang Mekar di Cibodas

The Giant Titans, Bunga Bangkai Raksasa yang Mekar di Cibodas

Bandung
Ekspresi Pegi Geleng-geleng Kepala Saat Konferensi Pers Disorot, Bantah Bunuh Vina Cirebon

Ekspresi Pegi Geleng-geleng Kepala Saat Konferensi Pers Disorot, Bantah Bunuh Vina Cirebon

Bandung
Jadi Tersangka Pembunuhan Vina, Pegi 'Perong' Bakal Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Pembunuhan Vina, Pegi "Perong" Bakal Ajukan Praperadilan

Bandung
Alasan Polisi Tak Sebar Foto Buronan Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon

Alasan Polisi Tak Sebar Foto Buronan Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon

Bandung
Keluarga Bingung Polisi Tiba-tiba Hapus 2 Buron Pembunuh Vina

Keluarga Bingung Polisi Tiba-tiba Hapus 2 Buron Pembunuh Vina

Bandung
Ini Alasan Polisi Butuh 8 Tahun Tangkap Pegi 'Perong', Otak Pembunuhan Vina

Ini Alasan Polisi Butuh 8 Tahun Tangkap Pegi "Perong", Otak Pembunuhan Vina

Bandung
Yakin Anaknya Tak Terlibat Kasus Vina Cirebon, Ibu Pegi Setiawan: Kenapa Anak Saya Jadi Tersangka?

Yakin Anaknya Tak Terlibat Kasus Vina Cirebon, Ibu Pegi Setiawan: Kenapa Anak Saya Jadi Tersangka?

Bandung
Pegi Bantah Bunuh Vina, Teriak 'Ini Fitnah' di Depan Polisi dan Wartawan

Pegi Bantah Bunuh Vina, Teriak "Ini Fitnah" di Depan Polisi dan Wartawan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com